Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara terbuka dan di ruangan terbuka.
Ia mengatakan, DPR sudah mendapatkan jadwal pemberian vaksinasi oleh Kementerian Kesehatan.
"Tidak ada yang ditutup-tutupi, wong itu juga vaksinasinya di daerah terbuka kok untuk menjaga protokol kesehatan. Kami mendapatkan jatah dari Kemenkes, DPR, dan anggota keluarga yang terdaftar di Kesekjenan DPR. Alokasi itu dari Kemenkes," kata Dasco saat diwawancara dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Keluarga Anggota DPR Divaksinasi Covid-19, Pemerintah Diminta Fokus pada Kelompok Prioritas
Awalnya DPR mendapatkan surat dari Kemenkes soal jadwal pemberian vaksinasi Covid-19.
Namun, Dasco mengatakan DPR tetap mengikuti pelaksanaan vaksinasi yang sudah ditentukan meski saat ini sedang masa reses.
"Oleh karena sedang reses, kesekjenan memberikan informasi kepada fraksi-fraksi. Fraksi-fraksi yang kemudian memberikan informasi kepada para anggotanya. Jadi tidak benar bahwa vaksinasi ini seolah-olah tertutup. Tidak ada yang ditutup-tutupi," papar dia.
Protes kebijakan anggota keluarga DPR ikut divaksinasi justru datang dari dalam tubuh DPR itu sendiri.
Sekretaris Fraksi PPP Achmad Baidowi meminta Sekretariat Jenderal DPR menjelaskan kebijakan vaksinasi di lingkungan DPR yang memberikan jatah vaksinasi bagi keluarga anggota DPR.
Baidowi mengungkapkan, keluarganya sendiri tidak mengikuti vaksinasi yang digelar di DPR karena bukan masuk kategori yang harus segera divaksinasi.
"Keluarga saya tidak masuk kategori yang harus segera divaksin. Sebaiknya memang kesekjenan menjelaskan secara terbuka," kata Baidowi saat dihubungi, Jumat.
Baca juga: Sekjen DPR: Semua Pegawai di Lingkungan DPR Divaksinasi Covid-19
Ia sendiri mengaku tidak mengikuti vaksinasi karena termasuk penyintas Covid-19. Ia memilih mengutamakan orang-orang yang lebih membutuhkan untuk divaksinasi sesegera mungkin.
Dia menambahkan, anggota Fraksi PPP juga tak mengikuti vaksinasi di DPR karena mereka sedang berada di daerah pemilihan di tengah masa reses.
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik keikutsertaan keluarga anggota DPR dalam vaksinasi Covid-19 di lingkungan DPR.
Peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan, hal tersebut menunjukkan eksklusivitas anggota DPR, yakni dapat memperoleh vaksinasi terlebih dahulu.
"Keikutsertaan anggota keluarga DPR juga memperlihatkan eksklusivitas anggota DPR yang tampak selalu ingin terlihat beda dari yang lain," ujar Lucius saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Keluarga Anggota Dewan Ikut Divaksinasi, Sekjen DPR Minta Tak Dijadikan Polemik