JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan membentuk tim untuk menyempurnakan aturan terkait pelaksanaan protokol kesehatan di televisi.
Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, tim tersebut nantinya akan terdiri Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, lembaga penyiaran dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Rencananya nanti ada tim, kami akan ada tim dari KPI, kemudian satgas, lembaga penyiaran juga melibatkan (Kementerian) Parekraf," kata Mulyo kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
"Karena (Kementerian) Parekraf kan sudah mengeluarkan permen tentang penerapan protokol kesehatan dalam produksi sinetron dan film," ujar dia.
Mulyo menjelaskan, tim tersebut akan menyusun peraturan untuk menyempurnakan pelaksanaan protokol kesehatan di televisi.
Baca juga: KPI Beri Teguran Tertulis untuk Sinetron Buku Harian Seorang Istri
Aturan itu dibuat untuk melengkapi Keputusan KPI Pusat Nomor 20 yang diterbitkan 25 November 2020.
"Bukan mengontrol, menyusun semacam peraturan begitu lah penerapan protokol kesehatan dalam produksi lembaga penyiaran terutama di televisi," imbuhnya.
Sebelumnya, KPI baru-baru merilis 37 program acara dari 11 stasiun televisi yang diduga melanggar protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Dari 37 tayangan ini, pelanggaran protokol kesehatan yang paling banyak dilakukan adalah tidak mengenakan masker, pelindung wajah, serta social distancing.
Tayangan-tayangan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan ini didominasi oleh program hiburan seperti variety show.
Kendati demikian, hal tersebut mendapatkan kritikan dari salah satu pesohor dunia hiburan Tanah Air, pembawa acara Deddy Corbuzier.
Baca juga: Bahas Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan, Besok KPI Rapat dengan Satgas dan Lembaga Penyiaran
Dia mempertanyakan karena bingung dengan sinetron yang tak harus menggunakan masker selama beradegan.
Melalui unggahan Instagram-nya, Deddy Corbuzier mengomentari aturan KPI terkait protokol kesehatan penggunaan masker selama siaran di televisi.
Dari 37 acara yang dirilis KPI, program acara yang dipandunya termasuk yang diduga melanggar protokol kesehatan.
Deddy Corbuzier justru bingung dengan sinetron yang tak harus menggunakan masker selama beradegan.
"Apakah mungkin kalian berpikir bahwa protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kami? Saya enggak tahu atau protokolnya lebih mahal saya juga enggak tahu," ujar Deddy Corbuzier.
Menurut ayah satu anak ini, bila adegan di sinetron tak memakai masker maka masyarakat awam bisa saja menganggap itu hal lumrah dan kemungkinan menirunya.
Baca juga: Ada Kerumunan Saat Syuting Sinetron Ikatan Cinta, Bupati Ade Yasin Singgung KPI
Ketua KPI, Agung Suprio, menyampaikan terima kasih atas respons masyarakat berkait kebijakan protokol kesehatan di televisi.
Dia mengakui, aturan yang dikeluarkan instansinya menimbulkan pro dan kontra, terkhusus para pesohor dunia hiburan Tanah Air.
Agung mengatakan, KPI siap menerima dan menjadikan kritik sebagai masukan agar semua kebijakannya bisa lebih baik.
Setelah terjadi kasus tersebut, KPI kabarnya akan segera menggelar rapat koordinasi berkait protokol kesehatan untuk lembaga penyiaran atau televisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.