Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.123.105 Kasus Covid-19, PPKM Belum Mampu Tekan Penularan Virus

Kompas.com - 05/02/2021, 08:16 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia lebih dari 11 bulan. Namun, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah sejak Rabu (3/2/2021) hingga Kamis (4/2/2021) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 11.434 orang yang terjangkit Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, kasus Covid-19 kini berjumlah 1.123.105 orang, terhitung dari Maret 2020 saat diumumkannya pasien pertama.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 11.434, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 1.123.105

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Kamis sore. Data tersebut juga bisa diakses melalui laman Covid-19.go.id.

Adapun kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Lima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (3.632 kasus baru), Jawa Barat (2.020 kasus baru), Jawa Tengah (1.775 kasus baru), Kalimantan Timur (732 kasus baru), Jawa Timur (679 kasus baru).

Penularan Covid-19 telah berdampak pada 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca juga: UPDATE 4 Februari: Sebaran 11.434 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jakarta 3.632

Sebanyak 11.434 kasus baru Covid-19 itu diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 68.744 spesimen dalam sehari.

Dengan demikian, pemerintah telah memeriksa total 9.502.313 spesimen dari 6.322.350 orang terkait Covid-19.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 11.641 orang dalam sehari.

Pasien dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 917.306 orang.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 231, Pasien Covid-19 Meninggal Capai 31.001 Orang

Dalam periode yang sama terlihat masih ada penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia sebanyak 231 orang. Pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 31.001 orang.

Dengan pemuktahiran data tersebut, kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada 174.798 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 74.260 orang yang kini berstatus suspek.

Vaksinasi tenaga kesehatan

Hingga Kamis kemarin, tercatat ada 1.566.959 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Sebanyak 96.553 tenaga kesehatan sudah mendapat vaksinasi dosis kedua.

Angka itu didapatkan setelah mengalami penambahan jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi sebanyak 24.932 dalam sehari.

Sementara tenaga kesehatan yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 700.266 orang, setelah sebelumnya bertambah sebanyak 54.240 orang.

Baca juga: UPDATE 4 Februari: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Capai 174.798

Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.

Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 diberikan sebanyak dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Dampak PPKM

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) memberi dampak terhadap melandainya kasus aktif Covid-19 secara harian.

Namun, PPKM belum mampu menekan penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

"Menimbang temuan-temuan (data hasil PPKM), kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa PPKM selama dua pekan terakhir memberikan dampak pada melandainya kasus aktif harian," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).

"Akan tetapi, dampak ini belum cukup untuk menurunkan penularan di tengah masyarakat," kata dia.

Baca juga: Satgas: PPKM Landaikan Kasus Harian Covid-19, tetapi Belum Cukup Turunkan Penularan

Oleh karena itu, kata Wiku, satgas berharap PPKM dapat dilakukan dengan lebih efektif dan disiplin.

"Agar bisa menurunkan penularan di tengah masyarakat. Cara terbaik untuk memastikan kebijakan ini adalah dengan pembatasan mobilitas dan penegakan disiplin protokol kesehatan yang tegas," ucap dia.

Wiku memaparkan acuan data yang digunakan satgas dalam menarik kesimpulan.

Menurut dia, persentase kasus aktif harian selama periode PPKM pada dua pekan terakhir masih menunjukkan tren yang fluktuatif, tetapi cenderung stagnan.

"Pada dua pekan pertama Januari, yakni sebelum pembatasan diberlakukan, selisih persentase kasus aktif adalah 1,76 persen," ucap Wiku.

"Sedangkan pada dua pekan periode PPKM selisih persentase kasus aktif adalah 45 persen. Hal ini menandakan bahwa selama periode dua pekan PPKM ini perkembangan kasus aktif cenderung lebih melandai dibandingkan periode sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Bahas PPKM dengan 5 Gubernur, Jokowi Tekankan Pentingnya PPKM di Level Mikro

Kemudian, jika dilihat pada perkembangan tren keterisian tempat tidur ruang isolasi di RS rujukan Covid-19 secara nasional, terjadi penurunan persentase  cukup besar sejak awal PPKM hingga akhir pekan kedua, 31 Januari.

Selisih penurunan keterisian tempat tidur ruang isolasi pada dua pekan pertama januari adalah sebesar 0,72 persen. Setelah pelaksanaan PPKM, terjadi selisih penurunan yang jauh lebih besar yakni 8,1 persen.

Wiku menyebut, selisih penurunan angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya.

"Selanjutnya dilihat dari perkembangan tren keterisian tempat tidur di ruang ICU maka terdapat sedikit perbedaan dari dua indikator tadi," ujar dia.

Baca juga: Dukung PPKM Skala Mikro, Kapolri Terbitkan Telegram Baru

Keterisian tempat tidur di ruang ICU memperlihatkan tren yang cukup stagnan selama bulan Januari.

Kemudian, sempat meningkat tajam pada pekan pertama pelaksanaan pembatasan PPKM. Pada akhirnya, keterisian tempat tidur turun perlahan di pekan kedua.

"Peningkatan tajam terjadi pada hari kesembilan pelaksanaan PPKM yakni mencapai 69,19 persen. Angka ini kemudian kembali menurun sebeser 6,23 persen hingga berada di angka 62,96 persen pada akhir pekan kedua pelaksanaan PPKM," ujar Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com