Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X Gelar RDP dengan Sejumlah Kementerian, Bahas Program Literasi Nasional

Kompas.com - 02/02/2021, 13:24 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKomisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait program peningkatan literasi di Indonesia.

Adapun dalam RDP ini dihadiri oleh Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kementerian desa PDTT, Sekjen Kemendagri, Dirjen APTIKA Kemenkominfo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud RI, dan Kepala Perpustakaan Nasional.

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih yang memimpin jalannya rapat mengatakan, rapat dengar pendapat ini merupakan perkembangan dari pertemuan sebelumnya yang digelar 25 November 2020.

“Gerakan literasi ini dimulai tahun 2016 sebagai bagian dari implementasi Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti,” kata Fikri dalam RDP Komisi X secara virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Prabowo Ajak Generasi Milenial Tingkatkan Literasi Digital untuk Bela Negara

Fikri menjelaskan, literasi secara umum dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis, namun deklarasi Praha oleh Unesco tahun 2003 memberikan perluasan makna literasi seiring perkembangan pengetahuan dan teknologi.

“Bahwa literasi adalah keterampilan berpikir, menggunkan sumber-sumber pengetahuan yang ada baik dalam bentuk cetak, virtual, digital, maupun auditori,” ucap Fikri.

Fikri pun memaparkan bahwa program literasi merupakan program di bawah unit utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yakni gerakan literasi keluarga pada Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dan satu guru satu buku Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Kemudian, kata Fikri, pada tahun 2017 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ditunjuk sebagai koordinator program gerakan literasi nasional.

“Sehingga memperkuat sinergi antar unit pelaku gerakan utama literasi nasional dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia,” kata Fikri.

Fikri menuturkan, program literasi tetidak hanya diampu Kemendikbud. Dia meminta Perpustakaan Nasional sesuai tupoksinya juga perlu mendukung peningkatan budaya literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, layanan perpustakaan nasional berbasis teknologi informasi dan komputer serta penguatan kerja sama dengan pembinaan perpustakaan daerah.

Kurangnya akses ketersediaan buku dan keragaman judul buku, menurut Fikri, menjadi salah satu penyebab rendahnya minat membaca masyarakat.

“Kementerian yang memiliki peluang untuk memperluas akses terhadap bacaan adalah Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui penggunaan dana desa yang diperluas untuk membangun perpustakaan desa,” ucap Fikri.

“Peluang ini perlu didukung oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mendorong pemerintah daerah bergiat dalam mengalokasikan dan merencanakan program terkait peningkatan literasi di daerah,” ujar Polisi PKS ini.

Baca juga: Presiden Jokowi: Literasi Ekonomi Syariah Indonesia Masih Rendah

Lebih lanjut, ia mengatakan, program literasi yang sudah dimulai sejak 2016 belum memberikan hasil yang maksimal dari sisi pencapaian indeks membaca berdasarkan data dari  perpusnas RI.

Oleh karena itu, kata Fikri, Komisi X berinisiatif menyelenggarakan rapat dengar pendapat untuk membahas peningkatan program literasi tersebut.

“Program literasi yang tersebar di beberapa Kementerian beserta anggarannya perlu diatur kembali melalui kerjasama lintas Kementerian atau Lembaga sehingga program dan anggarannya tepat sasaran,” kata Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com