"Jadi ceritanya begini teman-teman sekalian. Beberapa kali banyak tamu berdatangan. Dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memiliki batas dengan siapapun. Apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam," lanjutnya.
Baca juga: Dituding Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi
Moeldoko mengungkapkan bahwa sejumlah orang datang menemuinya. Ia menerima para tamu tersebut tetapi menyebut tidak tahu perihal maksud kedatangan mereka.
"Berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga enggak mengerti. Dari obrolan-obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena memang saya suka pertanian," tuturnya.
"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi. Ya saya dengarkan saja. Begitu," kata Moeldoko.
Moeldoko menyebut dirinya banyak mendengarkan penuturan para tamu. Dia pun mengaku prihatin dengan situasi yang mereka hadapi.
"Saya sih sebetulnya prihatin ya dengan situasi itu. Sebab saya juga bagian yang mencintai (Partai) Demokrat," ujarnya.
Baca juga: Moeldoko Duga Tudingan Demokrat Berawal dari Fotonya dengan Sejumlah Orang
Setelah pertemuan itu, Moeldoko menyebut muncul berbagai isu tentang Partai Demokrat.
Menurut Moeldoko, kesediaannya dalam menerima tamu dan berfoto bersama menunjukkan bahwa dirinya yang seorang jenderal tidak punya batas dengan siapapun.
"Ya Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan itu ya silakan saja. Saya tidak keberatan," tambahnya.
Sindiran soal pemimpin harus kuat
Mengakhiri keterangan pers, Moeldoko menyampaikan saran kepada petinggi Partai Demokrat. Menurutnya, seorang pemimpin partai harus menjadi pribadi yang kuat.
"Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan (terbawa perasaan). Jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya," tegas Moeldoko.
Baca juga: Tanggapi AHY, Moeldoko: Seorang Pemimpin Harus Kuat, Jangan Mudah Baper
Mantan Panglima TNI itu pun memberikan sindiran tentang loyalitas anak buah dalam sebuah partai.
Apabila pemimpin ingin anak buah tidak pergi dari partai, dia menyarankan mereka agar dijaga hingga tak bisa bergerak.
"Ya kalau anak buahnya tidak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja kali ya," katanya.