Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

598.933 Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Pembelian Vaksin Sinovac-Novavax

Kompas.com - 11/12/2020, 09:31 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mencatat 598.933 kasus Covid-19 hingga Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, pemerintah terus menyiapkan vaksinasi dengan target penerima 107.206.544 orang.

Berdasarkan target itu, setidaknya dibutuhkan 246 juta dosis vaksin Covid-19.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga saat ini pemerintah telah memesan 155.504.000 dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Stop Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri Minta Warga Tunda Liburan Akhir Tahun

Vaksin yang sudah dipesan pemerintah yaitu Sinovac dan Novavax.

Rinciannya, pemerintah membeli 125.504.000 dosis merk Sinovac dan 30.000.000 dosis merk Novavax. Ratusan juta dosis vaksin Covid-19 itu akan tiba secara bertahap di Indonesia.

Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan vaksin, KPC-PEN juga berupaya menjalin kerja sama dengan Pfizer, Astra Zeneca, dan lembaga Aliansi Vaksin Dunia atau Global Alliance for Vaccines and Immunization (Gavi).

Menurut Budi, ada potensi pengadaan 116.000.000 dosis vaksin Covid-19 dari hasil komunikasi pemerintah dengan Gavi dan perusahaan-perusahaan farmasi tersebut.

"Kami memiliki potensi pengadaan 116 juta (dosis) tambahan, sehingga totalnya firm order dan potensi yang kami siapkan untuk tahun depan sudah ada 271 juta dosis," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang juga hadir dalam rapat kerja di DPR mengatakan, pemerintah menganggarkan biaya sebesar Rp 17 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19 pada 2021.

Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan Rp 637,3 miliar untuk pembelian tiga juta dosis vaksin Covid-19 menggunakan Badan Anggaran Bendahara Umum Negara (BABUN) Kementerian Keuangan.

Baca juga: Kaleidoskop 2020, Vaksin Covid-19 yang Menentukan...

Tiga juta dosis vaksin di tahap awal itu rencananya akan diberikan untuk tenaga kesehatan.

"Untuk program 2021, nanti dianggarkan melalui anggaran tambahan sebesar Rp 17 triliun," kata Terawan.

Diminta perbanyak jumlah penerima vaksin

Berdasarkan hasil rapat, Komisi IX DPR meminta pemerintah memperbanyak jumlah penerima vaksin Covid-19 program daripada penerima mandiri.

Dari total sasaran 107 juta penerima yang direncanakan pemerintah, 30 persen merupakan penerima vaksin program yang dibiayai pemerintah dan 70 persen penerima vaksin mandiri.

Mereka merupakan 67 persen dari total penduduk berusia 18-59 tahun.

"Meningkatkan proporsi skema vaksin program lebih besar dari vaksin mandiri dari total target vaksinasi nasional sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena.

Baca juga: Vaksin Sinovac Belum Terbukti Efektif, Satgas: Pemerintah Punya Pertimbangan Sebelum Beli

Komisi IX juga meminta pemerintah memperluas target populasi yang akan divaksinasi. Menurut Melki, penduduk usia di bawah 18 tahun dan di atas 59 tahun juga perlu dipertimbangkan.

"Memperluas target populasi vaksinasi, termasuk kelompok umur di bawah 18 dan di atas 59 tahun," ujar dia.

Kasus aktif Covid-19 terus meningkat

Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kemarin, dari total 598.933 kasus positif Covid-19, sebanyak 491.975 pasien sembuh dan 18.336 pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, ada 88.622 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Baca juga: Ada 3.087 Kasus Covid-19 di Tangsel, 379 Pasien Masih Dirawat

Sekretaris Utama BNPB dalam rapat kerja di DPR mengatakan, pada dua pekan terakhir ini kasus aktif Covid-19 di Tanah Air memang mengalami kenaikan hingga 2,29 persen.

Sementara itu, kasus sembuh mengalami penurunan 2,05 persen dan kasus kematian akibat Covid-19 turun 0,25 persen.

Selain itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengakui kasus aktif Covid-19 secara nasional mengalami peningkatan.

Menurut dia, ini merupakan kabar buruk.

"Per 6 Desember 2020 persentase kasus aktif nasional berada pada 14,46 persen atau naik 1,05 persen dibandingkan pekan sebelumnya," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: 10 Provinsi Catat Kenaikan Kasus Covid-19, Satgas Minta Pemda Evaluasi

Wiku mengatakan, peningkatan kasus aktif di tingkat nasional ini menunjukkan bahwa masih banyak pasien Covid-19 yang saat ini dirawat maupun menjalani isolasi mandiri belum sembuh dari penyakitnya.

Selain itu, ada kemungkinan perawatan yang dilakukan rumah sakit belum berjalan maksimal.

"Lonjakan kasus aktif ini kemungkinan disebabkan karena perawatan yang diberikan belum berjalan maksimal," ucap Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com