JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, upaya penyederhanaan partai politik di Indonesia melalui kenaikan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) yang diusulkan Partai Nasdem akan menghanguskan banyak suara.
Ia menilai, menaikkan ambang batas parlemen dari 4 persen menjadi 7 persen cukup ekstrem. Hal tersebut bisa berdampak pada penurunan kualitas demokrasi.
“Menaikkan ambang batas 7 persen cukup ekstrem, berpeluang menurunkan demokrasi karena suara hangus dapat terjadi,” kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Yusril Usul Ambang Batas Parlemen 33 Persen, Nasdem: Silakan Dikaji Rasional atau Tidak
Kendati demikian, jika usul tersebut benar diterapkan, menurut Mardani, hangusnya suara partai bisa diminimalkan dengan kaderisasi partai yang berjalan baik.
Meskipun, dalam hal ini, ia tidak sependapat dengan Partai Nasdem. Sebab, menurut dia, keberagaman Indonesia perlu dijaga dengan memperbanyak juga pilihan-pilhan untuk rakyat.
Ia pun menilai memperbanyak daerah pemilihan lebih baik untuk demokrasi ketimbang menaikkan ambang batas perlemen.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, partainya menawarkan kenaikan ambang batas parlemen dari 4 persen menjadi 7 persen.
Hal tersebut disampaikan Surya dalam pidato perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-9 Partai Nasdem secara virtual, Rabu (11/11/2020).
"Pada saat ini Partai Nasdem menawarkan kenaikan parliamentary threshold dari apa yang kita niliki 4 persen, dinaikan jadi 7 persen," kata Surya.
Baca juga: Tak Hanya di Tingkat Nasional, Pengamat Nilai Daerah Seharusnya Juga Pakai Ambang Batas Parlemen
Ia menyadari, usulan kenaikan PT tersebut kurang mendapat sambutan baik dan diduga hanya bermain-main.
Namun, ia menegaskan, usulan kenaikan PT tersebut atas kesadaran dirinya selaku Ketua Umum Partai Nasdem untuk penyederhanaan kehidupan partai politik.
"Kalau pun Nasdem nanti, apakah mampu lolos pada PT yang disarankannya sendiri? Kita katakan apapun konsekuensi, Nasdem boleh tidak lolos PT, tetapi kehidupan politik di negeri akan harus lebih baik daripada apa yang kita miliki saat ini," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.