Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf dalam Kacamata 4 Survei...

Kompas.com - 10/11/2020, 15:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, empat lembaga survei merilis hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam setahun terakhir. 

Hasilnya, kepuasan terhadap kinerja pemerintahan sebesar 68,7 persen berdasarkan hasil survei yang dilakukan Populi Center. Meski demikian, secara ketokohan, kepuasan publik terhadap Jokowi mengalami penurunan.

Adapun dua lembaga lainnya, yaitu Litbang Kompas dan Indonesia Political Review (IPR), melaporkan, jumlah responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf lebih besar dibandingkan dengan mereka yang puas.

Sementara itu, Indo Barometer melaporkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan hanya berkisar 64,6 persen.

Ada sejumlah faktor yang mengakibatkan kepuasan publik terhadap pemerintahan saat ini turun. Penanganan pandemi Covid-19 adalah salah satunya. Di samping juga ekses yang timbul akibat persoalan pandemi tersebut.

Berikut laporan selengkapnya yang dirangkum Kompas.com:

1. Populi Center

Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah mengungkapkan, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi sebesar 60,7 persen. Persentase ini turun bila dibandingkan dengan survei yang dilakukan November 2019.

Pada survei yang dilangsungkan terhadap 1.000 responden pada 21-30 Oktober itu, dilaporkan terjadi peningkatan terhadap ketidakpuasan atas kinerja Jokowi, yaitu dari 17,7 persen pada survei sebelumnya menjadi 36,1 persen pada survei kali ini. 

Sementara itu, kepuasan publik terhadap kinerja Ma'ruf hanya berada di kisaran 39 persen atau lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang menyatakan tidak puas (40,8 persen).

Adapun kepuasan terhadap kinerja Kabinet Indonesia Maju mencapai 60,8 persen, sedangkan mereka yang tidak puas mencapai 20,5 persen.

Untuk diketahui, survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling ini memiliki margin of error 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Populi Center: Tingkat Kepuasan pada Jokowi Turun, terhadap Maruf 39,0 Persen

2. Indo Barometer

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyatakan, kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan mencapai 64,6 persen. 

Survei dilaksanakan pada 10-17 Oktober 2020 di 34 provinsi terhadap 1.200 responden. Hasilnya, ada 33,1 persen yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi dalam setahun terakhir. 

Mereka yang puas, imbuh Qodari, mayoritas berada di Papua, NTB, dan NTT dengan alasan yang beragam, seperti dianggap merakyat (20,1 persen), pembangunan infrastruktur yang dinilai merata (19 persen), hingga pembangunan desa serta wilayah tertinggal (5,9 persen).

Sementara yang tidak puas dengan Jokowi mayoritas berada di Sumatera. Hal itu dikarenakan kebijakan yang dibuat Jokowi dinilai banyak menguntungkan pihak tertentu (16,4 persen), banyak pekerja asing (13,4 persen), perekonomian turun (13,1 persen), lapangan kerja terbatas (11,6 persen), hingga kesejahteraan menurun (7,6 persen).

Untuk diketahui, survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Indo Barometer: 64,6 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

3. Litbang Kompas

Survei yang dilakukan terhadap 529 responden pada 14-16 Oktober itu menunjukkan, hanya 45,2 persen yang merasa puas dan sangat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Sedangkan 52,5 responden merasa tidak puas dan sangat tidak puas dengan kinerja pemerintahan. 

Litbang Kompas membidik tingkat kepuasan responden terutama di bidang perekonomian, politik dan keamanan, penegakan hukum, serta kesejahteraan sosial.

Hasilnya, kepuasan di bidang kesejahteraan sosial menempati persentase tertinggi, yaitu 52,2 persen. Namun, pada saat yang sama ada 41 persen responden yang merasa tidak puas.

Sementara itu, di bidang politik dan keamanan, 52,7 persen responden merasa tidak puas dan sangat tidak puas. Hanya 44,1 persen responden yang merasa puas dan sangat puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf.

Kondisi yang sama juga ditunjukkan pada bidang perekonomian. Hanya 42,5 persen responden yang merasa puas dan sangat puas terhadap kinerja Presiden dan Wapres. Namun, 55,9 persen responden merasa tidak puas dan sangat tidak puas terhadap kinerja pemerintahan.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan nirpencuplikan atau margin of error sekitar 4,3 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Setahun Jokowi-Maruf: 52,5 Persen Tak Puas, 45,2 Persen Puas

4. Survei IPR

Dilansir dari Antara, 43,7 persen publik merasa puas dengan kinerja pemerintahan. Sementara itu, 51,3 persen merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan.

Persentase tersebut merupakan persentase gabungan, yaitu mereka yang merasa puas dan sangat puas, serta mereka yang merasa tidak puas dan sangat tidak puas.

Pada dasarnya, survei yang dilakukan IPR hanya mengukur dua hal, yaitu kepuasan terhadap kinerja presiden dan wakil presiden, serta kepuasan terhadap kinerja kabinet.

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden pada 1-10 Oktober dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei IPR: Kepuasan terhadap Kinerja Kabinet Jokowi-Maruf di Bawah 50 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com