Mereka yang batal berangkat, jelasnya, terkendala hasil swab test Covid-19 yang terlambat keluar sehingga tiketnya terlambat keluar.
"Semua disebabkan persiapan yang terlalu mepet," ujar dia.
Sebanyak 100 jemaah gagal berangkat
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asita Budijanto Ardiansjah mengungkapkan, 100 jemaah asal Indonesia gagal berangkat pada hari pertama pembukaan perjalanan umrah, Minggu (1/11/2020).
"Hari pertama kemarin ada sekitar 100 orang gagal berangkat karena ada yang PCR-nya positif, lalu ada juga yang PCR-nya negatif, tapi visanya telat keluar," kata Budijanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Asosiasi Pariwisata: Sekitar 100 Jemaah Gagal Berangkat Hari Pertama Umrah
Ia menilai, gagalnya para jemaah tersebut merupakan hal yang wajar terjadi.
Alasannya, kata dia, mereka merupakan kloter pertama jemaah umrah pada masa pandemi Covid-19 sehingga masih kurang persiapan.
Untuk itu, ia mengingatkan bagi calon jemaah kloter kedua yang dijadwalkan berangkat pada Selasa (3/11/2020) agar dapat mempersiapkan waktu melengkapi dokumen persyaratan keberangkatan.
"Harus siap dalam hal waktu. Karena itu, calon jemaah harus siap waktu yang lebih lama. Karena itu, tadi pertama, harus nunggu hasil PCR, kan itu 72 jam sebelum berangkat," ujar dia.
Kendala
Berdasarkan evaluasi keberangkatan umrah perdana ini, ditemukan sejumlah kendala sehingga ada calon jemaah yang batal berangkat.
Alasan dari adanya jemaah umrah yang batal berangkat pada kloter pertama ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Umrah AMPHURI Zaky Anshary.
Baca juga: Tes PCR dan Visa Jadi Kendala, Calon Jemaah Umrah Diminta Persiapkan dengan Baik
"Kendala grup pertama ini karena adanya jemaah dan penyelenggara yang batal berangkat karena visa dan PCR telat keluar atau tiket yang terlambat keluar," tuturnya.
Oleh karena itu, senada dengan Budi, Zaky mengingatkan agar calon jemaah bisa memperhitungkan waktu proses visa dan tes PCR Covid-19.
Persiapan itu wajib dilakukan oleh calon jemaah agar tidak ada yang batal berangkat karena visa dan hasil PCR yang terlambat terbit.