JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Anshary mengingatkan calon jemaah umrah mempersiapkan keberangkatan dengan sebaik-baiknya.
Sebab, dari keberangkatan kelompok jemaah pertama pada Minggu (1/11/2020), ditemukan sejumlah kendala sehingga ada calon jemaah batal berangkat.
Salah satu yang paling penting, kata dia, adalah persiapan untuk memperhitungkan proses visa dan tes PCR Covid-19 agar tidak telat.
"Harus diperhitungkan visa jangan terlalu mepet diterbitkannya. Harus cukup waktu antara terbit visa dan terbang. PCR harus dipastikan berapa jam keluarnya dan tentu tiket harus benar issued," katanya kepada Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Umrah Kembali Dibuka, 253 Jamaah Indonesia Diberangkatkan dari Bandara Soetta
Zaky juga menginformasikan, setibanya di Arab Saudi, ada karantina selama 3 hari di hotel. Ini dilakukan sebagai prosedur protokol kesehatan sebelum menjalani ibadah umrah.
"Sesampai Kota Mekkah langsung menuju hotel sekaligus tempat karantina selama tiga hari. Infonya, selama karantina tidak bisa keluar kamar walaupun ke lobi," jelas Zaky.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 317 jemaah asal Indonesia telah berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah, Minggu.
Jumlah tersebut lebih sedikit dari yang seharusnya berangkat. Hal itu dikarenakan terlambatnya proses visa dan tes PCR Covid-19.
"Info saat terbang yang terdaftar 360 jemaah, tapi saat di pesawat kita tanya kru, yang terbang hanya 317. Memang ada info yang gagal berangkat. Nah, jumlah yang gagal berangkat ini masih belum ada info yang valid. Ada yang mendata 74 orang, ada yang mengatakan 40 hingga 100," kata Zaky.
Baca juga: Umrah Dibuka, Mayoritas Jemaah Indonesia yang Berangkat Owner Travel Agent
Ada karantina tiga hari, perhatikan hal-hal ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.