JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah mengirimkan jemaah umrah perdana selama masa pandemi Covid-19 pada Minggu (1/11/2020) atas izin Pemerintah Arab Saudi yang membuka kembali akses perjalanan.
Sebelumnya, akses keluar masuk wilayah Arab Saudi untuk jemaah umrah ditutup sejak akhir Februari 2020 karena pandemi Covid-19.
Berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, para jemaah tiba di Jeddah pukul 18.16 waktu setempat pada hari yang sama.
Mayoritas jemaah umrah perdana adalah "owner travel agent"
Berdasarkan laporan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) pada keberangkatan jemaah umrah perdana asal Indonesia ini, mayoritasnya merupakan owner travel agent.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Umrah AMPHURI Zaky Anshary.
Menurut dia, hal ini dikarenakan para owner travel agent ingin memeriksa langsung kesiapan pelaksanaan umrah pada masa pandemi.
Baca juga: Umrah Dibuka, Mayoritas Jemaah Indonesia yang Berangkat Owner Travel Agent
"Mayoritas owner travel yang akan cek dan melihat langsung kondisi bagaimana umrah masa pandemi berikut regulasi dan tantangannya," kata Zaky saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).
Namun demikian, tetap ada jemaah umrah travel yang dibawa oleh AMPHURI.
Mereka berangkat bersama pada Minggu (1/11/2020) melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Total jemaah perdana 317 orang
Berdasarkan data yang dimiliki Zaky, ada 317 jemaah yang berhasil diberangkatkan ke Jeddah pada Minggu (1/11/2020).
Data itu, kata dia, didapat pada saat semua sudah berada di dalam pesawat. Sebelumnya diinformasikan, ada 360 jemaah yang akan berangkat.
Baca juga: Ada Jemaah Umrah Batal Berangkat karena Visa dan Hasil Swab Test Telat
"Info saat terbang yang terdaftar itu 360 jemaah, tetapi saat di pesawat kita tanya kru yang terbang, hanya 317," kata Zaky.
Ia menjelaskan alasan dari berkurangnya data jemaah umrah yang dijadwalkan berangkat kloter pertama itu adalah karena ada jemaah yang gagal terbang.