Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Ibu asal Pangandaran Ini Manfaatkan JKN-KIS

Kompas.com - 16/10/2020, 19:27 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Samirah (52) merasa bugar dan bersemangat saat pergi ke dokter pada 2015 lalu. Waktu itu, dia hanya hendak memeriksakan benjolan besar yang ada di lehernya.

Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosis benjolan besar di leher bagian kiri perempuan asal Pangandaran, Jawa Barat ini adalah kanker kelenjar getah bening kategori jinak.

Samirah pun sempat tidak percaya. Apalagi, dia tidak merasakan sakit di lehernya dan cukup menjaga kesehatan karena rajin berolahraga.

Menurut dokter, penyakit tersebut bisa diakibatkan pola makan, terutama kebiasaan mengonsumsi penyedap rasa yang ada di jajanan.

“Waktu tanya dokter bisa disembuhkan apa tidak, katanya tidak bisa, harus diangkat,” ungkapnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Benjolan di Payudara Perempuan Ini Harus Dioperasi, Untung Ada JKN-KIS

Sepulang dari situ, Samirah masih belum percaya dan memeriksakan leher kirinya ke beberapa dokter lain. Terhitung, ada sekitar lima sampai enam dokter yang dia sambangi.

Bahkan, dia juga sempat memeriksakan penyakitnya ke pengobatan alternatif. Sayangnya, dari sini dia justru mulai merasakan sakit akibat benjolan di lehernya dipijat.

Samirah menuturkan, sakit tersebut seperti nyeri yang tiba-tiba datang dari leher menuju kepalanya, kemudian seketika menghilang.

Setelah mulai merasakan sakit itulah, akhirnya Samirah setuju untuk dioperasi. Dokter pun segera merujuknya ke Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas pada 2016.

Operasi tersebut berjalan lancar. Samirah mengaku sudah tidak sakit lagi setelah itu. Namun, saat menjalani kontrol setelah operasi, dokter menemukan benjolan baru di sebelah kanan lehernya.

Baca juga: Ibu Ini Bersyukur JKN-KIS Tanggung Biaya Cuci Darah Suaminya

Dengan begitu, ibu dua anak ini pun harus menjalani lagi operasi pengangkatan kanker kelenjar getah beningnya.

“Kata dokternya operasi lagi tapi nunggu dulu setahun. Tapi saya dua tahunan baru operasi lagi,” terangnya perempuan yang sehari-hari tinggal di Desa Kalipucang, Pangandaran, Jawa Barat tersebut.

Akhirnya, Samirah pun menjalani operasi tersebut pada 2018 dan berjalan lancar. Dia mengaku, tidak ada efek atau risiko pascaoperasi yang dialami.

Setelah operasi, kontrol hanya dilakukan sekitar tiga bulan. Sampai saat ini tidak ada lagi masalah dan gejala di lehernya. Pengobatan pun hanya dilakukan dua minggu sebelum dan setelah operasi.

Baca juga: Kisah Anak Penderita Hemofilia yang Harus Berobat Seumur Hidup

Terbantu dengan JKN-KIS

Samirah mengaku sempat mengkhawatiran soal biaya operasi. Untung, tetangganya merekomendasikan dia untuk mendaftar program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com