Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Food Estate, Ini Saran Gubernur Kalteng untuk Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 23/09/2020, 15:53 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mendukung langkah pemerintah untuk menggarap proyek food estate atau lumbung pangan di wilayahnya.

Ia pun menyarankan proyek food estate untuk tanaman singkong hanya dilakukan di satu tempat. Dengan begitu, pemerintah dapat melakukan kontrol dengan lebih mudah.

"Mudah-mudahan dari Presiden (Jokowi) dan Pak Menhan (Prabowo) setuju bahwa singkong bisa diadakan cukup di satu tempat, yaitu Kalteng hulu dan hilirnya," kata Sugianto dalam keterangan pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (23/9/2020).

"Supaya mengawasi dan mengontrolnya lebih nyaman. Kalau di beberapa tempat kan kontrolnya tidak fokus," sambung dia.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Food Estate Dikelola secara Modern

Sugianto pun memastikan Kalimantan Tengah memiliki lahan luas yang dibutuhkan pemerintah untuk menggarap lumbung pangan.

Menurut dia, semula pihaknya menyiapkan lahan seluas 1 juta hektare. Namun, persediaan lahan akan ditambah setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo.

"Setelah menghadap Pak Menhan, kami siapkan 1,4 juta hektar," kata dia.

Sugianto pun menjamin bahwa lahan di Kalimantan Tengah sangat subur untuk ditanami berbagai bahan pangan, termasuk singkong.

Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto mengaku, hanya akan berfokus pada lumbung pangan singkong sesuai arahan Presiden Jokowi.

"Kementerian Pertahanan akan memegang suatu peranan justru di pembangunan cadangan pangan singkong," kata Prabowo usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi terkait kelanjutan program food estate, Rabu (23/9/2020).

"Kemudian sisanya itu nanti terutama masih sebetulnya itu adalah tugas utama dari Menteri Pertanian," sambung dia.

Baca juga: Soal Proyek Food Estate, Prabowo: Kemenhan Hanya Back Up

Prabowo menyebut, ketersediaan singkong sangat dibutuhkan di dalam negeri. Selain bisa dikonsumsi langsung, singkong juga bisa diolah menjadi tepung tapioka atau mokaf yang bisa menjadi bahan roti dan mie.

"Indonesia sudah konsumen mie kedua terbesar di dunia dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri," kata Prabowo.

Ia pun menargetkan, akan ada 30.000 hektar lahan yang ditanami singkong di Kalimantan Tengah pada tahun 2021. Lalu jumlahnya akan terus meningkat di tahun selanjutnya.

"Meningkat terus sampai 1,4 juta di akhir 2025," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com