Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pertemuan East Asia Summit, Menlu Retno Bicara soal Rivalitas yang Tak Menguntungkan

Kompas.com - 10/09/2020, 13:50 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri acara East Asia Summit (EAS) pada Rabu (9/10/2020).

Dalam pertemuan itu Retno menyampaikan tiga hal, yang pertama adalah EAS harus menjadi kekuatan positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Indonesia juga menyerukan pentingnya semua pihak menghormati hukum internasional dan tidak menggunakan kekerasan serta menyelesaikan masalah secara damai," kata Retno melalui telekonferensi, Rabu malam.

Baca juga: Menlu Retno: Australia Komitmen Bantu Pengadaan 100 Ventilator

"Indonesia menekankan bahwa rivalitas tidak akan menguntungkan siapapun. Indonesia justru mendorong, agar energi kita difokuskan untuk meningkatkan kerja sama termasuk melalui ASEAN Outlook on The Indo Pasific," lanjut dia.

Kemudian yang kedua, Retno menyampaikan bahwa EAS harus memberikan kontribusi bagi upaya meningkatkan resiliensi kesehatan kawasan.

Menurut dia, dalam jangka pendek hal ini dapat diterjemahkan melalui jaminan akses terhadap vaksin yang aman, dan dengan harga terjangkau.

"Mengingat negara-negara EAS banyak yang terlibat dalam pengembangam vaksin, maka sebenarnya terbuka pintu bagi kerja sama di bidang vaksin ini," ujarnya.

Sementara, hal ketiga yang disampaikan Retno adalah mengenai Laut China Selatan.

Retno mengatakan, dalam pertemuan EAS, Indonesia menekankan kembali mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982.

"Indonesia menyampaikan hanya dengan menghormati hukum internasional maka Laut China Selatan, akan menjadi laut yang damai dan stabil," ucap dia.

Baca juga: Pimpin Sidang FPGH, Menlu Retno Singgung Kesetaraan Akses Vaksin di Dunia

Diberitakan, ketagangan yang masih berlanjut antarnegara adidaya, China dengan Amerika Serikat (AS) memicu ketakutan Perang Dunia 3 di wilayah Laut China Selatan.

Beijing telah meluncurkan rudal jarak menengah ke Laut China Selatan sebagai peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS), pada Rabu (26/8/2020).

Melansir Express pada Jumat (28/8/2020), tembakan rudal itu dilakukan China sehari setelah China mengatakan pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin.

Dikutip dari situs Kemenlu RI, EAS merupakan forum regional terbuka di kawasan Asia Timur.

Forum yang terbentuk pada 2005 ini awalnya beranggotakan 16, yakni 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Republik Korea dan Selandia Baru.

Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung menjadi peserta EAS pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011. Kini total anggota adalah 18 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com