Salin Artikel

Di Pertemuan East Asia Summit, Menlu Retno Bicara soal Rivalitas yang Tak Menguntungkan

Dalam pertemuan itu Retno menyampaikan tiga hal, yang pertama adalah EAS harus menjadi kekuatan positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Indonesia juga menyerukan pentingnya semua pihak menghormati hukum internasional dan tidak menggunakan kekerasan serta menyelesaikan masalah secara damai," kata Retno melalui telekonferensi, Rabu malam.

"Indonesia menekankan bahwa rivalitas tidak akan menguntungkan siapapun. Indonesia justru mendorong, agar energi kita difokuskan untuk meningkatkan kerja sama termasuk melalui ASEAN Outlook on The Indo Pasific," lanjut dia.

Kemudian yang kedua, Retno menyampaikan bahwa EAS harus memberikan kontribusi bagi upaya meningkatkan resiliensi kesehatan kawasan.

Menurut dia, dalam jangka pendek hal ini dapat diterjemahkan melalui jaminan akses terhadap vaksin yang aman, dan dengan harga terjangkau.

"Mengingat negara-negara EAS banyak yang terlibat dalam pengembangam vaksin, maka sebenarnya terbuka pintu bagi kerja sama di bidang vaksin ini," ujarnya.

Sementara, hal ketiga yang disampaikan Retno adalah mengenai Laut China Selatan.

Retno mengatakan, dalam pertemuan EAS, Indonesia menekankan kembali mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982.

"Indonesia menyampaikan hanya dengan menghormati hukum internasional maka Laut China Selatan, akan menjadi laut yang damai dan stabil," ucap dia.

Diberitakan, ketagangan yang masih berlanjut antarnegara adidaya, China dengan Amerika Serikat (AS) memicu ketakutan Perang Dunia 3 di wilayah Laut China Selatan.

Beijing telah meluncurkan rudal jarak menengah ke Laut China Selatan sebagai peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS), pada Rabu (26/8/2020).

Melansir Express pada Jumat (28/8/2020), tembakan rudal itu dilakukan China sehari setelah China mengatakan pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin.

Dikutip dari situs Kemenlu RI, EAS merupakan forum regional terbuka di kawasan Asia Timur.

Forum yang terbentuk pada 2005 ini awalnya beranggotakan 16, yakni 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Republik Korea dan Selandia Baru.

Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung menjadi peserta EAS pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011. Kini total anggota adalah 18 negara.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/10/13502191/di-pertemuan-east-asia-summit-menlu-retno-bicara-soal-rivalitas-yang-tak

Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke