Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mengenang Pak Jakob...

Kompas.com - 10/09/2020, 10:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Beliau tokoh nasional yang mempunyai banyak sisi. Tentu yang pertama sisi wartawan senior. Jurnalis hebat. Kedua memimpin perusahaan. Dia juga budayawan. Dia juga pemersatu," kata Kalla sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Rabu (9/9/2020).

"Tapi satu yang mungkin belum dibicarakan di sini, ia seorang entrepreneur hebat. Tidak mungkin seorang Jakob tanpa entrepreneur hebat dapat memimpin Kompas Gramedia group sebesar ini tanpa suatu semangat entrepreneur dan manajerial," lanjut Kalla.

Di mata Bambang Soesatyo

Sementara Bambang Soesatyo mengenang sosok Jakob bukan sekadar guru, melainkan juga menjadi ayah ideologis. Menurutnya, Jakob merupakan wujud nyata dari perpaduan idealisme dan integritas.

Hal itu terlihat dari cara Jakob membesarkan Kompas bersama sahabatnya, PK Ojong yang mencerminkan semangat gotong royong.

"Terlalu banyak cerita baik tentang beliau yang telah saya dengar dari para wartawan Kompas," ucapnya.

Kemudian, sosok Jakob Oetama juga ia pandang sebagai pejuang demokrasi dan simbol perlawanan terhadap otoritarianisme. Pada 2 hingga 5 Oktober 1965, serta 21 Januari 1978, Kompas pernah dilarang terbit. Namun Jakob Oetama tak bergeming.

"Baginya, memberikan informasi yang akurat tentang kondisi bangsa dan negara merupakan bagian dari tanggungjawab pers dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Bambang.

Bambang mengatakan, Jakob Oetama tidak memperlakukan wartawan maupun karyawannya sebagai pekerja, melainkan sebagai aset berharga yang dirawat, dijaga, dan dikembangkan.

Jakob pun menempatkan wartawan Kompas sebagai wartawan yang paling sejahtera.

Baca juga: Ketua MPR: Terlalu Banyak Cerita Baik tentang Jakob Oetama yang Saya Dengar

Bambang meyakini, semangat Jakob Oetama akan tetap menemani dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putera terbaiknya. Namun kepergiannya tak akan sia-sia. Semasa hidupnya, peraih Bintang Mahaputera dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973 ini telah mencurahkan diri dan pemikirannya untuk memajukan dunia jurnalistik," kata Bambang.

Menurut Puan Maharani

Menurut Ketua DPR Puan Maharani, Jakob Oetama adalah tokoh pers yang menginspirasi, memegang teguh integritas dan memiliki keterkaitan sejarah dengan Presiden Soekarno.

"Duka mendalam buat saya, buat kita semua, atas berpulangnya Pak Jakob Oetama, tokoh yang sangat berintegritas dan menginspirasi bagi pers nasional. Selamat jalan, Pak Jakob," kata Puan dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9/2020).

Menurut Puan, sosok Jakob Oetama sangat lekat dengan Presiden Soekarno, karena sang Proklamator itu yang memberikan nama Kompas pada 1965.

"Waktu itu Bung Karno mengatakan 'Tahu apa itu kompas? Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba'," ujar Puan, mengutip ucapan Bung Karno.

Baca juga: Ketua DPR: Jakob Oetama Tokoh Pers Inspiratif, Memiliki Keterkaitan Sejarah dengan Bung Karno

Bagi Puan, Jakob merupakan figur teladan dan mampu menginspirasi semua insan pers Indonesia.

Selain itu, konsistensi Jakob dalam memegang jurnalisme yang benar dan berimbang menjadi bukti pers berperan penting sebagai pilar demokrasi dan media pendidikan bagi masyarakat.

“Pak Jakob konsisten dengan nilai jurnalisme yang dipegangnya, jurnalisme yang berdiri di atas semua golongan, dan berdasarkan kemajemukan Indonesia,” ucapnya.

Kenang Chairul Tanjung

Mengenal Jakob begitu dekat, Chairul menilai sosok wartawan senior itu sebagai tokoh panutan semua orang khususnya masyarakat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com