JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan kabinet (reshuffle) direspons positif oleh publik.
Hal itu setidaknya terlihat dari empat survei yang menunjukkan mayoritas masyarakat setuju jika Jokowi melakukan perombakan kabinet.
Mayoritas masyarakat menilai, butuh perbaikan kerja kabinet untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Berikut hasil survei dari 4 lembaga terkait reshuffle kabinet:
Charta Politika
Survei Charta Politika menunjukkan, 73,1 persen responden menyetujui rencana reshuffle menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sementara itu, sebanyak 13,3 persen responden tak setuju ada rencana reshuffle dan ada 13,6 persen tidak menjawab.
Baca juga: Ketua DPP Golkar: Hasil Survei soal Reshuffle Menteri Jadi Catatan Penting
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, hasil survei juga menunjukkan, sebanyak 49,7 persen responden puas dengan kinerja menteri-menteri kabinet Indonesia Maju.
Sementara itu, sebanyak 44,1 persen lainnya mengaku tidak puas.
Survei Charta Politika dilakukan pada 6-12 Juli 2020 dengan melibatkan 2.000 responden dengan metode simple random sampling di seluruh Indonesia.
Survei dilakukan melalui telepon karena adanya pandemi Covid-19.
Adapun margin of error rata-rata sebesar kurang lebih sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Indikator Politik
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga mencatat opini publik terkait isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut, hasil survei menunjukkan bahwa 64,8 persen masyarakat setuju Presiden Jokowi melakukan perombakan atau reshuffle terhadap kabinet kerja Indonesia Maju.