KILAS

Kilas Daerah Jawa Tengah

Atasi Kemiskinan di Masa Pandemi, Ganjar Siapkan Model Padat Karya

Kompas.com - 19/07/2020, 16:40 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan tengah menyiapkan lapangan kerja pada proyek yang menggunakan anggaran pemerintah. Hal ini merupakan upaya penyelesaian masalah kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi Covid-19.

"Ini kan kemiskinan sudah bertambah, pengangguran sudah bertambah. Maka kami coba petakan. Berapa yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berapa kemudian yang menganggur, untuk kami siapkan lapangan kerja," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (19/7/2020).

Penyerapan tenaga kerja tersebut salah satunya dengan mengubah pekerjaan-pekerjaan dari anggaran yang tidak terkena refocusing.

Misalnya, mengganti sistem pengerjaan yang menggunakan mesin atau kontraktor dengan model padat karya.

Baca juga: Pemprov Jateng Bebaskan Denda Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan hingga 16 Juli, Simak Infonya di Sini

"Saya sedang menyiapkan pekerjaan-pekerjaan dari anggaran (pemerintah) yang tidak kena refocusing agar bisa dikerjakan dengan model padat karya," jelasnya.

Model itu, sebut Ganjar, telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pekerjaan padat karya di tingkat desa.

Model padat karya dinilai mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga masyarakat yang terdampak PHK kembali mendapat pekerjaan.

"Kami reset lagi, kami setting ulang lagi, agar mereka bisa kembali punya kepercayaan diri, bisa bekerja, bisa menghidupi keluarga meskipun tingkat pendapatan tidak seperti semula alias berkurang," ujarnya.

Baca juga: Persiapan Menuju New Normal, Pemprov Jateng Susun Pedoman New Norma

Ia mengatakan, persoalan lapangan kerja sebenarnya sudah memiliki ruang melalui Program Kartu Prakerja. Menurutnya, optimalisasi program ini menjadi hal yang sangat penting.

Ketika Kartu Prakerja tak mudah diakses masyarakat, Ganjar menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jateng untuk mendampingi proses pengumpulan data.

"Di sisi lain kami tidak boleh berhenti, maka kami harus membangun entrepreneurship di kelompok-kelompok masyarakat termasuk industri mikro. Dinas UMKM dan Dinas Perindustrian kita minta untuk meng-capture itu agar siapa saja bisa kita bantu," terangnya.

Selain itu, lanjut ganjar, pemerintah provinsi Jateng juga bekerja sama dengan market place atau unicorn untuk berbagi dan melatih secara praktis agar menjadi jalan untuk menjual produk mereka.

Baca juga: Kembali Masuk Kerja, Ini Langkah ASN Pemprov Jateng Sambut “New Normal”

"Seperti di Instagram saya itu ada Lapak Ganjar. Ini baru Minggu kedua dan ternyata cukup membantu. Sudah ada yang lapor kalau penjualannya meningkat," lanjutnya.

Adapun cara lain meningkatkan perekonomian adalah arahan kepada pegawai dan semua dinas di lingkungan Provinsi Jawa Tengah untuk membeli produk dari rakyat. Hal itu untuk menggulirkan roda perekonomian masyarakat.

"Memang tidak besar tetapi kemudian masyarakat bisa berusaha," jelasnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com