Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesederhanaan Jenderal Hoegeng: Jadi Pelayanan Resto hingga Tinggal di Rumah Sempit

Kompas.com - 15/07/2020, 09:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

"Kamarnya ada dua, Pak! Ada kamar mandi, dapur!"

"Kalau begitu, ya saya pindah ke sana saja!"

"Tapi Pak, kurang pantas bagi Bapak. Rumah itu hanya untuk yang berpangkat inspektur polisi!"

"Ya sudah peduli amat. Saya kan belum punya rumah," ujar Hoegeng dengan nada gembira seperti yang dituliskan dalam buku "Hoegeng, Polisi Idaman dan Kenyataan".

Baca juga: Jenderal Hoegeng dan Sosok Polisi Pelayan Masyarakat

Hoegeng lantas melapor kepada atasannya soal rumah dinas baru itu. Sang atasan mencibir pilihan Hoegeng dengan mengatakan rumah itu tak cocok untuk seorang perwira.

Namun, Hoegeng tidak peduli. Hoegeng malah tidak sabar untuk memberitahu sang istri soal rumah dinas tersebut saat istri dan anak-anaknya tiba di Surabaya dari Jakarta.

Merry, istri Hoegeng, semula antusias dengan rumah baru yang diceritakan suaminya. Namun, begitu sampai di Jalan Tidar 105, Hoegeng melihat istrinya tertegun.

"Saya kira rumahnya tak sekecil ini mas," kata Merry.

Hoegeng pun tertawa sambil berucap, "tapi di Jakarta tak ada rumah dinas buat kita."

Sejak saat itu, istri Hoegeng tak pernah lagi bertanya tentang rumah mungil itu.

Merry semakin terbiasa dengan kondisi serba sulit, apalagi dengan kemauan Hoegeng yang tak pernah berpikir bisa hidup mewah.

Saat di Jakarta, Merry dan Hoegeng bahkan pernah tinggal di garasi mobil seorang kerabat.

Jenderal yang keras dan lurus

Hoegeng terkenal akan sifat keras dan lurusnya. Namun, tak jarang ia mendapat godaan dan tekanan dari rekan sesama polisi akibat keteguhannya menegakkan hukum.

Suatu ketika, Hoegeng pernah mendapat fitnah pemberian barang mewah.

Saat itu Hoegeng tengah bertugas sebagai Kepala Reskrim Sumatera Utara untuk memberantas kelompok judi hingga smokel (penyelundupan).

Baca juga: Cerita Jenderal Hoegeng Lolos dari Fitnah Berkat Catatan Harian

Hoegeng mendapat kabar bahwa pedagang India memfitnah istrinya telah menerima cincin berlian dari mereka.

Gusar bukan main, Hoegeng memboyong Merry ke kantor untuk dikonfrontasi dengan pedagang India yang terlibat kasus penyelundupan bahan pakaian.

"Kenal orang ini?" tanya Hoegeng kepada Merry. Merry menatap orang India itu lalu menggelengkan kepala.

Lalu kepada pedagang India itu Hoegeng pun bertanya, "kamu kenal orang ini?"

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com