Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Tenaga Ahli KSP: Tiap Orang Punya Tanggung Jawab, Jangan Hanya Tuntut Pemerintah

Kompas.com - 11/07/2020, 12:59 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sriphastuti mengatakan, penanganan Covid-19 mesti dilakukan secara bergotong royong, antara pemerintah dan masyarakat.

Karena itu, dia menyatakan tiap orang mesti memiliki rasa tanggung jawab dan tidak hanya menuntut pihak-pihak lain di masa pandemi Covid-19 ini.

"Setiap orang harus bisa refleksi terhadap dirinya sendiri. Jadi tidak hanya menuntut orang lain, menuntut pemerintah, menuntut pihak lain untuk bertanggung jawab terhadap hal itu, tapi setiap individu mempunyai tanggung jawab yang sama," kata Brian dalam diskusi Polemik bertema "Covid-19 dan Ketidaknormalan Baru" MNC Trijaya, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Tenaga Ahli KSP: Ada Unsur Bahasa Asing, New Normal Tidak Mudah Dipahami

Menurut Brian, tiap individu mesti memiliki kemampuan melindungi diri yang baik.

Ia mengatakan, saat ini tiap individu memiliki risiko terpapar Covid-19. Maka, protokol kesehatan Covid-19 harus dilaksanakan secara ketat baik untuk kelompok rentan maupun tidak rentan.

"Harus dipahami bahwa dalam kondisi sekarang ini tiap orang mempunyai risiko, sehingga perilaku yang bisa melindungi diri kita seperti yang kita bicarakan sejak awal masih harus terus kita lakukan," kata Brian.

Brian pun menegaskan, Covid-19 bukan hanya persoalan pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah hingga sektor usaha dalam melakukan berbagai penyesuaian karena situasi saat ini.

Baca juga: KSP Sebut 4 Bidang Ini Harus Dipastikan Berpihak pada Difabel Saat New Normal

Ia mengatakan, setidaknya dengan kerja sama yang baik maka pandemi Covid-19 dapat dikendalikan hingga vaksin ditemukan di kemudian hari.

"Jadi yang penting adalah bagaimana kita bergotong royong menyelesaikan masalah pandemi ini, dengan catatan bahwa bisa jadi kita tidak menyelesaikan sampai tuntas masalah ini. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan," tutur Brian.

"Mengendalikan artinya sistem kesehatan kita mampu mengatasi masalah ini. Jika ada yang sakit mampu mengatasi, kemudian angka kematian menurun sampai kita menunggu situasi dimana vaksin ditemukan, obat yang spesifik ditemukan," kata dia.

Baca juga: Tenaga Ahli KSP: Pemerintah Terima Kritik, tetapi Harus Pakai Data dan Fakta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com