Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi: Petahana akan Diuntungkan di Pilkada 2020

Kompas.com - 19/06/2020, 18:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 dinilai akan menguntungkan kepala daerah yang masih menjabat dan akan maju kembali sebagai calon (petahana).

Hal tersebut disampaikan Dosen Fisipol UI Sri Budi Eko Wardani dalam diskusi online Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jumat (19/6/2020).

Menurut dia, partai politik pengusung akan berpikir siapa calon kepala daerah yang memiliki potensi kemenangan yang besar sehingga akan didukung.

"Mau tidak mau, petahana akan diuntungkan karena bisa jadi partai berpikir siapa yang akan menang yang akan dia dukung. Apalagi sekarang tidak ada batasan maksimal dukungan, adanya minimal. Jadi kemungkinan petahana didukung," kata dia.

Baca juga: Menurut Bawaslu, Ini Kelebihan dan Kekurangan Kampanye Daring

Ia mengatakan, jika dalam keadaan normal kompetisi pilkada akan berlangsung terbuka dan aktif. Tetapi saat pandemi seperti ini, akan terbatas.

Sebagai contoh, dari pengamatannya di daerah Tangerang pada Januari-Febuari lalu sudah mulai banyak spanduk beredar dari para calon kepala daearah.

Namun pada periode Maret-April hingga saat ini, spanduk-spanduk pencalonan tersebut tak lagi bertambah.

"Apakah itu proses dalam partai jadi terhenti seleksinya? Bagaimana juga survei yang menentukan popularitas?" kata dia.

Di sisi lain, siapa yang akan dipilih masyarakat juga menjadi persoalan tersendiri.

Sebab pada masa normal saja, masyarakat kerap kali tidak mengetahui siapa calon yang bertarung dalam pilkada walau kondisinya lebih mudah dibandingkan pemilihan legislatif (pileg) pada 2018 lalu.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengatakan, saat ini muncul isu soal 224 kepala daerah dari 270 wilayah yang akan menggelar pilkada, berpotensi maju kembali.

Baca juga: KPI: Kalau Kampanye di Internet, Kami Khawatir Tak Efektif

"Inilah yang harus dikuliti masyarakat sipil dari sekarang. Dari sisi publik, ini kurang terungkap profil si calon," kata dia.

Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, kata dia, akan terlihat apakah petahana yang maju lagi itu terpengaruhi situasinya atau tidak.

Terpengaruh situasi yang dimaksud adalah mereka memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk maju kembali.

"Pasti ada pengaruhnya, tapi ini harus kita ungkap supaya masyarakat memperoleh informasi cukup calon-calon yang tersedia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com