Hal itu menggambarkan dengan jelas garis politik putra kelima tokoh militer Republik Indonesia Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo itu, yaitu politik negara.
Setelah almarhum purnatugas dari militer, barulah ia bergabung ke dalam partai politik yang didirikan SBY.
Namun, hampir tak sekalipun ia masuk ke dalam tangsi militer lagi sejak berkarier di dunia politik.
Andika Perkasa mengenang Pramono Edhie seorang yang sederhana, apa adanya, dan bukan tipe pejabat yang ingin dilayani.
"Beliau ini orang yang sangat sederhana, kemauannya tidak banyak, maksudnya kemauan untuk dilayani sama sekali tidak ada, sehingga justru kami di sekitarnya ini yang malu sendiri kadang-kadang, ada pimpinan kami ternyata hidup seperti halnya masyarakat biasa, apalagi pada saat beliau tidak berpakaian dinas wah itu benar-benar sesuatu yang kami sendiri terkaget-kaget," kata dia.
Baca juga: Pramono Edhie Meninggal, TNI AD Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Pramono Edhie baru bertandang ke Markas Besar TNI AD pada awal 2020, atau saat TNI AD mengadakan acara yang mengundang seluruh mantan KSAD.
"Itu sangat kejutan, karena begitu lama beliau itu tidak pernah hadir," kata Andika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.