JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengumumkan bahwa masih ada penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (13/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 15.438 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Jumlah tersebut disebabkan adanya 689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal ini diumumkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.
"Kasus konfirmasi positif yang kita dapatkan hari ini bertambah 689 orang, sehingga totalnya 15.438 orang," ujar Yurianto.
Baca juga: Update: Total 767 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Positif Covid-19
Adapun, jumlah tersebut terdiri dari 15.243 orang yang diketahui positif virus corona berdasarkan pemeriksaan polymerase chain reaction dan 195 orang berdasarkan pemeriksaan tes cepat molekuler.
Dalam periode yang sama, data pemerintah juga memperlihatkan ada penambahan 224 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Mereka sudah menjalani dua kali pemeriksaan spesimen dan dinyatakan negatif virus corona.
Dengan demikian, total pasien yang sembuh kini ada 3.287 orang.
Baca juga: UPDATE 13 Mei: Kini Ada 3.287 Pasien Covid-19 Sembuh, Tambah 224 dalam Sehari
Namun, masih ada kabar duka dengan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada 21 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan mengidap Covid-19 dalam sehari.
Penambahan itu menyebabkan secara akumulatif ada 1.028 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Inilah data-data yang kami dapatkan. Yang kami yakini penularan di masyarakat masih terjadi," ujar Yurianto.
Baca juga: 689 Kasus Baru, Penambahan Tertinggi dalam Pencatatan Covid-19 di Indonesia
Pemeriksaan spesimen
Menurut Achmad Yurianto, kasus Covid-19 tercatat di 379 kabupaten/kota dari 34 provinsi atau semua provinsi yang ada di Indonesia.
Pemerintah juga telah berupaya meningkatkan pemeriksaan spesimen terkait Covid-19.
Hingga saat ini sudah dilakukan pemeriksaan 169.195 spesimen dari 123.572 orang. Artinya, satu orang menjalani lebih dari satu kali pemeriksaan spesimen.
Baca juga: Covid-19 Jadi Indikator dalam Proyeksi Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal RAPBN 2021
Secara khusus, diketahui bahwa ada 168.557 spesimen yang diperiksa dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan 638 spesimen berdasarkan tes cepat molekuler.
Dari jumlah 123.572 orang yang diperiksa, diketahui bahwa ada 15.438 orang yang hasilnya positif, dan 108.134 orang yang hasilnya negatif.
Pemeriksaan ODP dan PDP
Selain itu, Yuri juga memaparkan ada 256.999 orang yang saat ini berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Jumlah OPD itu naik 4.438 orang dari sehari sebelumnya.
Kemudian, diketahui ada 33.042 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlah PDP ini bertambah 895 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.