JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan Duta Besar China di Jakarta terkait anak buah kapal ( ABK) Indonesia yang dilarung ke laut hingga kemungkinan adanya eksploitasi pekerja.
Retno mengatakan, ada tiga hal yang dibicarakan dengan Duta Besar China.
Pertama, Pemerintah Indonesia meminta klarifikasi terkait pelarungan ABK, apakah sesuai standar internasional atau tidak.
"Kedua, pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan mengenai kondisi kehidupan di kapal dan tidak sesuai dan dicurigai menyebabkan kematian 4 awak kapal Indonesia," kata Retno dalam konferensi video, Kamis (7/5/2020).
Baca juga: Menlu Ungkap Nasib 46 ABK Indonesia di Kapal Ikan China
Retno mengatakan, poin terakhir, pemerintah meminta dukungan Pemerintah China untuk pemenuhan tanggung jawab atas hak ABK Indonesia.
"Untuk membantu pemenuhan tanggung jawab atas hak awak kapal termasuk pembayaran gaji yang belum dibayarkan dan kondisi kerja yang aman," ujar dia.
Retno mengatakan, dalam pembicaraan tersebut, Dubes China menyatakan, akan menyampaikan permintaan Pemerintah Indonesia ke Pemerintah Pusat China.
Tak hanya itu, Pemerintah China memastikan perusahaan kapal akan bertanggung jawab sesuai kontrak yang disepakati dengan ABK.
Lebih lanjut, Retno mengatakan, Pemerintah Indonesia juga meminta Pemerintah China untuk menyelidiki kapal-kapal yang terlibat, kondisi situasi kerja, dan perlakuan terhadap pekerja.
"Jika dari penyelidikan terjadi pelanggaran maka kita akan minat otoritas RRT agar dilakukan penegeakan hukum secara adil," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan