Deputi Hukum dan Advokasi Satgas Lawan Covid-19 Habiburokhman menyatakan bahwa Herbavid19 diproduksi dengan merujuk pada publikasi jurnal ilmiah internasional.
"Herbavid19 adalah obat herbal yang juga dibuat industri lokal, dibuat di Indonesia dan diproduksi oleh orang Indonesia. Bahan obatnya ada 11 jenis, yang delapan jenis ada di Indonesia dan tiga impor dari China karena memang tidak ada di Indonesia," jelas Habiburokhman, Selasa (28/4/2020).
Deputi Logistik Satgas Lawan Covid-19 Nabil Haroen menyebutkan, Herbavid19 diproduksi oleh pelaku pengobatan tradisional China atau Traditional Chinese Medicine (TCM).
Ia pun menegaskan bahwa Herbavid19 aman dikonsumsi.
"Produk ini aman dan diracik oleh TCM di Indonesia," kata Nabil.
Nabil menjelaskan, Herbavid19 dikonsumsi dua kali sehari. Satu kantung Herbavid19 untuk sekali minum.
"Dua kali sehari, pagi dan sore," terangnya.
Baca juga: BPOM Evaluasi Keamanan dan Mutu Herbavid19 yang Dibagikan Satgas DPR
Herbavid19 baru mendapatkan nomor izin edar pada 30 April 2020. Dicek melalui situs resmi BPOM, produk Herbavid19 teregistrasi dengan nomor TR203643421.
Deputi Hubungan Antar Lembaga Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Melki Laka Lena mengatakan, Herbavid-19 diberikan secara cuma-cuma kepada pasien Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit, puskesmas, maupun yang menjalani karantina mandiri.
"Kami memberikan apresiasi kepada BPOM dengan memberi dukungan kepada Satgas Lawan Covid-19 DPR untuk semakin masif melakukan kerja kemanusiaan memerangi pandemi ini secara lebih luas lagi," ucap Melki, Kamis (30/4/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.