Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 29 April: 9.771 Kasus Covid-19 di Indonesia, 1.391 Pasien Sembuh

Kompas.com - 30/04/2020, 06:54 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta jadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 440 orang, disusul Jawa Timur sebanyak 152 orang, Sulawesi Selatan 118 orang, Jawa Barat 107 orang dan Jawa Tengah 101 orang.

Pasien yang dinyatakan sembuh itu setelah melalui dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Kedua tes tersebut memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Kendati demikian, lanjut Yuri, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah 11 orang.

"Kasus meninggal bertambah 11 orang menjadi 784 orang," kata Yurianto.

Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal 784 Orang, Terbanyak di Rentang Usia 30-59 Tahun

Ia menjelaskan, usia pasien meninggal dunia terbanyak adalah yang berusia 30-59 tahun yakni sebanyak 364 orang.

Kemudian disusul rentang 60-79 tahun sebanyak 311 orang dan di atas 80 tahun sebanyak 28 orang.

Tambah 41 laboratorium

Yurianto mengungkapkan, hingga Rabu (29/4/2020) jumlah spesimen pasien Covid-19 yang telah diuji sebanyak 86.985 sampel.

Jumlah spesimen tersebut diperoleh dari 67.784 pasien. Ini berarti satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan ( ODP) kini berjumlah 221.750 orang, jumlah pasien dalam pengawasan ( PDP) sebanyak 21.653 orang.

Ia mengatakan, pemerintah berupaya secepat mungkin menyelesaikan proses tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) terhadap para PDP tersebut.

"Kita berharap bahwa secepatnya akan bisa kita dapatkan hasil laboratoriumnya sehingga bisa kita konfirmasi apakah ini kasus positif atau negatif Covid," lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah Tambah 41 Laboratorium untuk Covid-19, Kini Jadi 89

Adapun, hingga kini sebanyak 89 laboratorium digunakan untuk memeriksa spesimen virus corona.

Laboratorium yang digunakan untuk memeriksa spesimen ini bertambah 41. Sebelumnya, ada 48 laboratorium yang digunakan.

Jika dirinci, 89 laboratorium tersebut terdiri dari 48 laboratorium di rumah sakit di seluruh Indonesia.

Kemudian, 15 laboratorium yang tersebar di perguruan tinggi, 18 laboratorium di jejaring laboratorium Kementerian Kesehatan.

Selain itu, ada lima laboratorium yang berada di jaring laboratorium kesehatan daerah dan ada tiga laboratorium di Balai Veteriner Direktorat Peternakan.

"Laboratorium yang saat ini telah aktif melaksanakan pemeriksaan sebanyak 89 laboratorium," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com