Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Tahun Ini dan Seruan Ibadah di Rumah

Kompas.com - 23/04/2020, 06:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, umat muslim dunia harus menjalani Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.

Ada hal-hal yang berbeda dalam menjalani ibadah puasa dari tahun-tahun sebelumnya.  

Tahun ini, masyarakat diminta untuk beribadah di rumah, terutama untuk kawasan zona merah Covid-19.

Permintaan itu juga disampaikan tiga organisasi muslim besar di Indonesia, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan PP Muhammadiyah.   

Masyarakat diharapkan bersedia mengikuti imbauan tersebut, supaya laju perkembangan virus corona dapat ditekan.

Jangan ada sahur on the road

Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengingatkan masyarakat untuk tak berbuka puasa atau sahur di luar rumah selama Ramadhan 2020.

"Buka puasa dan sahur juga cukup dilakukan di rumah masing-masing. Tak perlu menggelar buka puasa bersama dan sahur on the road," kata Robikin, Selasa (21/4/2020).

Robikin mengatakan, pandemi corona tidak boleh menjadi alasan umat Islam tak menjalankan kewajiban Ramadhan tahun ini.

Puasa tetap menjadi kewajiban, hanya saja, ada sejumlah ibadah yang pelaksanaannya tak bisa dilakukan dengan cara seperti biasanya.

Misalnya, shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan di masjid atau mushala, disarankan untuk digelar di rumah.

Baca juga: Ramadhan Saat Covid-19 Mewabah, PBNU: Tak Perlu Buka Puasa Bersama dan Sahur On the Road

Kemudian, tadarus Al Quran, shalat Idul Fitri, dan berbagai ibadah sunah lainnya yang biasanya dilakukan secara bersama-sama, disarankan untuk dilakukan di rumah.

"PBNU juga menyerukan agar memperbanyak sedekah bagi yang mampu, dan tetap berkirim doa kepada ahli kubur atau para leluhur yang sudah mendahului kita tanpa harus beramai-ramai pergi ke kuburan," tutur Robikin.

Robikin mengingatkan bahwa salah satu tujuan syariat Islam adalah menjaga atau melindungi jiwa manusia.

Oleh karenanya, ia meminta supaya seluruh masyarakat saling jaga dan peduli, termasuk menjaga dan mempedulikan kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Robikin menyebut bahwa pandemi Covid-19 adalah bencana global, sehingga dibutuhkan persatuan semua masyarakat untuk melawannya.

Situasi Darurat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta umat muslim melakukan cara-cara khusus menjalankan ibadah puasa di tengah situasi darurat wabah.

"Semuanya dilakukan karena situasi darurat," kata Hardar kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Haedar mengatakan, di tengah situasi pandemi, puasa ramadhan tetap wajib bagi setiap muslim.

Tapi, bagi yang sakit atau lemah, dapat menggantinya lain waktu atau membayar fidyah sesuai yang ditentukan syariat.

Bagi tenaga kesehatan yang bertugas dan memerlukan stamina kuat yang apabila berpuasa terjadi masalah, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di waktu lain.

Haedar mengimbau umat muslim untuk tidak melaksanakan shalat tarawih di masjid. Tarawih disarankan di rumah, baik sendiri maupun berjamaah dengan anggota keluarga.

"Demikian pula tidak perlu beritikaf di masjid, bisa di rumah dengan tetap khusyuk," ucap Haedar.

Baca juga: Darurat Covid-19, PP Muhammadiyah Ingatkan Umat Islam Tak Tarawih di Masjid

Selain itu, berbuka puasa juga disarankan untuk tak dilakukan di masjid, tetapi cukup di rumah masing-masing. Jika memiliki kelebihan rezeki, dapat digunakan untuk membantu sesama yang terdampak Covid-19.

Haedar pun meminta supaya tidak ada kegiatan ceramah atau hal serupa di masjid, dan dapat diganti dengan ceramah secara daring.

Kumandang azan dan iqamah, kata Haedar, dapat diselenggarakan di masjid hanya untuk penanda waktu shalat wajib lima waktu. Tapi, diimbau untuk tidak untuk shalat berjamaah di masjid tersebut.

Terakhir, demi mencegah semakin meluasnya wabah, masyarakat diwanti-wanti untuk tak mudik Lebaran.

"Ikhtiar dan doa terus sama-sama kita lakukan. Semuanya memerlukan kesadaran bersama," kata dia

Ladang Amal

Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengingatkan agar umat Islam tetap memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai ladang amal dengan sebaik-baiknya. 

Namun semua ibadah lebih baik jika dilakukan di rumah. 

Baca juga: MUI Imbau Umat Islam Tak Shalat Berjemaah di Masjid Selama Ramadhan

"Kita dianjurkan oleh para ahli dan oleh pemerintah untuk melakukan physical distancing, maka kita di bulan Ramadhan ini tidak melakukan shalat berjemaah di masjid dan atau mushala, tapi di rumah saja dengan keluarga," kata Anwar kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

"Sebab, di dalam beberapa hadis nabi berkata barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan mengisi malamnya dengan kegiatan yang baik dan terpuji maka Allah akan mengampuni dosanya," ujar dia. 

Baca juga: Jokowi: Kerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, Ibadah di Rumah Perlu Digencarkan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.

Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com