Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Saat Covid-19 Mewabah, PBNU: Tak Perlu Buka Puasa Bersama dan Sahur On the Road

Kompas.com - 21/04/2020, 12:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mengingatkan masyarakat untuk tak berbuka puasa atau sahur di luar rumah selama Ramadhan 2020.

Jika berkecukupan, disarankan untuk membagikan rezeki berupa uang atau sembako kepada yang membutuhkan, bukan menggelar buka puasa bersama atau sahur on the road.

Hal ini untuk menghindari penularan Covid-19 yang perkembangannya kian meluas di Indonesia.

Baca juga: Tak Ada Kenduri Ruwahan Jelang Ramadhan Tahun Ini...

"Buka puasa dan sahur juga cukup dilakukan di rumah masing-masing. Tak perlu menggelar buka puasa bersama dan sahur on the road," kata Ketua Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasq (21/4/2020).

Meski begitu, menurut Robikin, pandemi corona tidak boleh menjadi alasan umat Islam untuk tak beribadah selama Ramadhan tahun ini.

Hanya saja, ada sejumlah ibadah yang pelaksanaannya tak bisa dilakukan dengan cara yang seperti biasanya.

Misalnya, shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan di masjid atau mushala, disarankan untuk digelar di rumah atau sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Kemudian, tadarus Al-Quran dan berbagai ibadah sunah lainnya yang biasanya dilakukan secara bersama-sama, termasuk shalat Idul Fitri, disarankan untuk dilakukan di rumah.

"PBNU juga menyerukan agar memperbanyak sedekah bagi yang mampu dan tetap berkirim doa kepada ahli kubur atau para leluhur yang sudah mendahului kita tanpa harus beramai-ramai pergi ke kuburan," tutur Robikin.

Robikin mengingatkan bahwa salah satu tujuan syariat Islam adalah menjaga atau melindungi jiwa manusia.

Baca juga: Kemenag Solo Imbau Umat Islam Gelar Ibadah Ramadhan di Rumah

Oleh karenanya, ia meminta supaya seluruh masyarakat saling jaga dan peduli, termasuk menjaga dan mempedulikan kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Robikin menyebut bahwa pandemi Covid-19 adalah bencana global, sehingga dibutuhkan persatuan semua masyarakat untuk melawannya.

"Menahan laju dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 harus menjadi ikhtiar bersama, baik ikhtiar batin maupun lahir, sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing," kata Robikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com