Prosedur perlindungan kesehatan yang sama juga diberlakukan untuk para petugas pemilu di TPS.
Baca juga: KPU Rancang Pelaksanaan Pilkada 2020 jika Digelar saat Wabah Covid-19
Adhy mengatakan, untuk mengedukasi para pemilih, KPU Korea Selatan memberikan layanan informasi melalui portal resmi serta sejumlah media sosial milik mereka.
Sementara itu, untuk menarik partisipasi pemilih, peserta pemilu melakukan kampanye secara daring, tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional yang mengumpulkan banyak orang.
Untuk menjamin transparansi pemilu, KPU Korea Selatan menayangkan siaran langsung pemilihan di TPS.
"Jadi jangan mentang-mentang ada bencana diambil kesempatan dalam kesempitan untuk mengurangi hal-hal yang seharusnya jadi patokan, menurunkan standar, jangan sampai," ujar Adhy.
Meskipun Korea Selatan berhasil menggelar pemilu di tengah pandemi Covid-19, Adhy tak menyarankan Indonesia langsung mengadopsi cara-cara ini.
Apa yang telah dilakukan Korea Selatan, kata dia, bisa dijadikan pembelajaran untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
Baca juga: KPU Minta Perppu Diterbitkan April jika Pilkada Dilaksanakan Desember 2020
Jika Indonesia ingin tetap menggelar pilkada di tengah pandemi corona, disarankan untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara matang.
Sebab, hal itu pulalah yang dilakukan oleh Korea Selatan sehingga mencapai keberhasilan.
"Banyak yang harus dilakukan, komunikasi harus ditambah, perlengkapan harus ditambah," kata Adhy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.