JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, pemerintah tidak melakukan tender untuk menggandeng mitra pelatihan online anggota Kartu Prakerja.
Ia menyebut, yang dilakukan pemerintah adalah menjalin kolaborasi perjanjian kerja sama dengan para mitra ini.
"Ini kesepakatan bersama untuk bekerja sama, bukan tender," kata Panji saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).
"Kalau tender itu kami mengadakan barang atau jasa, kami tidak mengadakan barang atau jasa," lanjutnya.
Baca juga: Anggap Wajar Perusahaannya Jadi Mitra Kartu Prakerja, Ini Alasan Belva Stafsus Jokowi
Panji mengaku bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penunjukan dalam menggandeng mitra pelatihan.
Ketika pemerintah membuka kerja sama ini, ada delapan digital platform yang menyatakan siap untuk menjadi penyedia pelatihan anggota Kartu Prakerja.
Maka, digandenglah delapan digital platform ini yang seluruhnya mampu menyediakan lebih dari 900 jenis pelatihan online.
"Tidak ada penunjukan ya, saya perlu klarifikasi, tidak ada penunjukkan. Ini kerja sama," ujar Panji.
Baca juga: Perusahaannya Jadi Mitra Kartu Prakerja, Belva: Saya Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
Menurut Panji, ke depan pihaknya bakal menggandeng lebih banyak lagi digital platform untuk pelatihan anggota Kartu Prakerja ini.
Siapapun dapat menjadi mitra pemerintah, asalkan memenuhi syarat sebagai lembaga pelatihan seperti yang telah diatur dalam Pasal 26 Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.