Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis Disebut Lebih Butuh Tes Corona Ketimbang Anggota DPR

Kompas.com - 25/03/2020, 11:22 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Eksekutif Nasional Walhi Edo Rakhman menyebut saat ini tenaga medis lebih membutuhkan tes virus corona karena berjuang di garda terdepan dalam meredam penyebaran virus corona.

Hal itu menyusul dengan rencana akan dilakukannya tes corona anggota DPR dan keluarganya.

"Dalam kondisi krisis dan pandemik seperti saat ini, maka tindakan prioritas harus ditujukan pada siapapun yang berjuang di garis depan, tenaga kesehatan, relawan," ujar Edo dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3/2020).

Baca juga: Rapid Test untuk Covid-19 di Bekasi Mulai Digelar, Ini Tata Caranya...

Dia meyakini bahwa saat ini skala prioritas bukan ditujukan kepada anggota DPR. Mengingat, sejauh ini belum ada kepastian berapa banyak ketersediaan alat untuk melakukan rapid test di Indonesia.

Edo mengatakan, dalam situasi seperti ini, perlu ada tindakan strategis yang harus segera dilakukan oleh pemerintah.

Menurutnya, strategi yang perlu dilakukan pemerintah dalam melakukan tes corona adalah dengan memprioritaskan kelompok rentan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Kemudian orang yang telah berhubungan dengan pasien positif corona.

Edo menyebut kerentanan anggota DPR berbeda jauh dengan masyarakat yang masih terpaksa harus bekerja dan berjejalan di angkutan umum.

Sebab, kata dia, mereka belum ada kepastian ekonomi maupun bekerja pada sektor informal yang mengandalkan pemasukan harian.

Sedangkan pada sisi lain pemerintah tak cukup memiliki ketegasan memberikan jaminan ekonomi.

Begitu juga pengusaha masih meminta pekerjanya masuk dan bank masih membiarkan tagihan kredit mikro tetap berjalan.

Dia menegaskan, di tengah keterbatasan jumlah alat dan akses, tak cukup bagi anggota DPR maupun elit pejabat pemerintah agar busa menjalani tes corona, sekalipun berdalih menggunakan anggaran sendiri.

"Maka uang saja tidak cukup tanpa akses dan privilage politik yang mereka miliki," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretariat Jenderal DPR menjadwalkan tes Covid-19 yang disebabkan virus corona bagi para anggota dewan serta keluarganya mulai Kamis (25/3/2020) mendatang.

Baca juga: Rapper Slim Thug Umumkan Positif Corona

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan saat ini pembagian jadwal masih dalam penyusunan karena jumlah peserta yang ikut diperkirakan mencapai 2.000 orang.

Asumsi ini berdasarkan jumlah anggota dewan sebanyak 575 orang dengan masing-masing empat anggota keluarga.

"Dijadwalkan mulai dari Kamis sampai dengan selesai. Ini sedang menyusun jadwal, belum selesai karena jumlah anggotanya kan banyak. Keluarga mungkin 2.000 lebih," kata Indra saat dihubungi, Senin (23/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com