Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov NTT Pastikan Rangkaian Acara Tahbisan Uskup Ruteng Berlangsung hingga Besok

Kompas.com - 20/03/2020, 15:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan rangkaian acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng masih berlanjut hingga Sabtu (21/3/2020) besok.

"Benar masih ada acara hingga Sabtu," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Ini Alasan Misa Penahbisan Uskup Ruteng Tak Bisa Ditunda

Namun, acara besok dipastikan akan dilaksanakan secara lebih sederhana dan ketat.

Pihak panitia akan memberlakukan pengecekan suhu tubuh dan penyediaan cairan sanitasi bagi umat yang menghadiri acara tersebut.

"Sebab, tinggal kegiatan ibadat uskup dan biasanya di dalam gereja tak membeludak dan kami sudah meminta panitia memberlakukan protokol yang sama seperti pada saat acara puncak penahbisan pada Kamis," lanjut dia.

Baca juga: Pemprov NTT: Belum Ada Keluhan dari Umat yang Ikut Tahbisan Uskup Ruteng

 

Marius lantas menjelaskan mengapa rangakaian acara masih tetap digelar sejak awal hingga akhir.

"Semua sudah ready, sudah jalan dan uskup dari seluruh Indonesia sudah datang," ungkapnya.

Sementara itu, surat dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Doni Monardo baru datang kurang dari H-1 acara.

"Kemarin itu (penahbisan) adalah kegiatan ibadah ya. Kalau ibadah tak boleh dibatalkan apalagi waktu itu kan surat dari Pak Doni itu baru pada kurang dari 24 jam," tegas Marius.

Baca juga: Fakta Penahbisan Uskup Ruteng, Menkominfo Tak Hadir hingga Siapkan Antiseptik untuk 1.500 Umat

Pihak pemprov menyadari bahwa ada potensi penularan virus corona.

Saat ini, pemprov berupaya meminimalisasi adanya carrier virus tersebut.

"Sehingga kita begitu ketat untuk kontrol umat Katolik yang ikut dalam acara," tuturnya.

Sebelumnya, Marius memastikan hingga saat ini belum ada laporan umat Katolik yang mengikuti penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng mengalami gejala serupa penyakit Covid-19.

"Belum ada laporan adanya keluhan," ujar Marius saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Meski Diminta Ditunda, Penahbisan Uskup Ruteng Tetap Digelar dengan 1.500 Umat Hadir

Ia menambahkan, jumlah jemaat yang mengikuti acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng, Kamis kemarin, yakni sekitar 1.000 orang.

Jumlah ini jauh lebih sedikit dari tempat yang disediakan, yakni 7.000 orang.

Pemprov NTT sudah mensosialisasikan agar umat yang sedang mengalami flu dan batuk untuk tak datang ke acara.

Mereka diimbau menyimak penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng dari siaran radio saja.

Sebagian besar tamu yang datang berasal dari NTT. Mereka yang berasal dari luar NTT hanya para uskup dari 34 provinsi beserta perangkatnya masing-masing.

Baca juga: Penahbisan Uskup Ruteng Tetap Digelar, Johny G Plate Batal Hadir

Diberitakan, Ketua Gugus Tugas Percepata Penanganan Virus Corona Letnan Jenderal TNI Doni Monardo meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng demi mencegah penyebaran wabah virus corona.

Hal tersebut disampaikan Doni dalam suratnya kepada Kardinal dan Bupati Manggarai.

Namun, acara penahbisan tetap digelar, Kamis (19/3/2020).

Penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng juga disiarkan secara live di sejumlah akun Facebook.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Kepala Gugus Tugas Minta Penahbisan Uskup Ruteng Ditunda

Salah satunya di Facebook Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), tampak acara Mgr Siprianus Hormat.

Tampak begitu banyak umat Katolik yang sudah berkumpul dan mengikuti kegiatan.

Upacara misa penahbisan uskup dipimpin oleh Kardinal Suharyo dan diikuti sejumlah uskup dan biarawan serta biarawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com