Salin Artikel

Pemprov NTT Pastikan Rangkaian Acara Tahbisan Uskup Ruteng Berlangsung hingga Besok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan rangkaian acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng masih berlanjut hingga Sabtu (21/3/2020) besok.

"Benar masih ada acara hingga Sabtu," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Namun, acara besok dipastikan akan dilaksanakan secara lebih sederhana dan ketat.

Pihak panitia akan memberlakukan pengecekan suhu tubuh dan penyediaan cairan sanitasi bagi umat yang menghadiri acara tersebut.

"Sebab, tinggal kegiatan ibadat uskup dan biasanya di dalam gereja tak membeludak dan kami sudah meminta panitia memberlakukan protokol yang sama seperti pada saat acara puncak penahbisan pada Kamis," lanjut dia.

Marius lantas menjelaskan mengapa rangakaian acara masih tetap digelar sejak awal hingga akhir.

"Semua sudah ready, sudah jalan dan uskup dari seluruh Indonesia sudah datang," ungkapnya.

Sementara itu, surat dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Doni Monardo baru datang kurang dari H-1 acara.

"Kemarin itu (penahbisan) adalah kegiatan ibadah ya. Kalau ibadah tak boleh dibatalkan apalagi waktu itu kan surat dari Pak Doni itu baru pada kurang dari 24 jam," tegas Marius.

Pihak pemprov menyadari bahwa ada potensi penularan virus corona.

Saat ini, pemprov berupaya meminimalisasi adanya carrier virus tersebut.

"Sehingga kita begitu ketat untuk kontrol umat Katolik yang ikut dalam acara," tuturnya.

Sebelumnya, Marius memastikan hingga saat ini belum ada laporan umat Katolik yang mengikuti penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng mengalami gejala serupa penyakit Covid-19.

"Belum ada laporan adanya keluhan," ujar Marius saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Ia menambahkan, jumlah jemaat yang mengikuti acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng, Kamis kemarin, yakni sekitar 1.000 orang.

Jumlah ini jauh lebih sedikit dari tempat yang disediakan, yakni 7.000 orang.

Pemprov NTT sudah mensosialisasikan agar umat yang sedang mengalami flu dan batuk untuk tak datang ke acara.

Mereka diimbau menyimak penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng dari siaran radio saja.

Sebagian besar tamu yang datang berasal dari NTT. Mereka yang berasal dari luar NTT hanya para uskup dari 34 provinsi beserta perangkatnya masing-masing.

Diberitakan, Ketua Gugus Tugas Percepata Penanganan Virus Corona Letnan Jenderal TNI Doni Monardo meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng demi mencegah penyebaran wabah virus corona.

Hal tersebut disampaikan Doni dalam suratnya kepada Kardinal dan Bupati Manggarai.

Namun, acara penahbisan tetap digelar, Kamis (19/3/2020).

Penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng juga disiarkan secara live di sejumlah akun Facebook.

Salah satunya di Facebook Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), tampak acara Mgr Siprianus Hormat.

Tampak begitu banyak umat Katolik yang sudah berkumpul dan mengikuti kegiatan.

Upacara misa penahbisan uskup dipimpin oleh Kardinal Suharyo dan diikuti sejumlah uskup dan biarawan serta biarawati.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/20/15172911/pemprov-ntt-pastikan-rangkaian-acara-tahbisan-uskup-ruteng-berlangsung

Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke