Septiaji menyebut kondisi ini sebagai infodemik yang merupakan fenomena banjir informasi sesaat.
"Di Indonesia ini ada sekitar 100 lebih (topik hoaks yang beredar), selama dua bulan ini," ujar Septiaji.
Pada umumnya, menurut dia, hoaks yang beredar di Indonesia ini sangat mudah menjadi viral di masyarakat.
Septiaji menyebut kondisi ini meresahkan dan tidak kalah berbahaya dengan penyebaran virus corona itu sendiri.
"Infodemik ini merupakan banjir informasi yang sesat, yang membingungkan, memgelabui banyak orang dan yang tidak kalah bahayanya dari virus (virus corona) itu sendiri. Dan itu terjadi secara global," ujar dia.
Septiaji mengungkapkan, data secara global hingga saat ini ada 500 hoaks yang beredar di dunia terkait virus corona.
Baca juga: Kemenkominfo Sebut Ada 5 Kasus Hoaks soal Virus Corona Ditangani Polisi
Selain di Indonesia, informasi hoaks tersebut juga terjadi di Singapura, Turki, India, dan Iran.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel Abrijani Pangarepan mengatakan pihaknya telah mencatat 177 jenis hoaks terkait penularan virus corona yang beredar di masyarakat.
Dia menuturkan, 177 kasus ini terpantau selama tujuh pekan sejak 23 Januari 2020.
"Ada 177 jenis isu hoaks yang kami temukan dalam tujuh pekan," ujar Samuel dalam diskusi yang digelar di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan