"Salah satu komunikasi yang hanya bisa dilakukan adalah melalui kertas, tulisannya, 'ayo mulih rek (ayo pulang teman), we love you, terus ada tulisan China," tutur suami Deyna Lidyasari itu.
Pesawat kemudian pun mengangkut dan membawa para WNI pulang ke Indonesia. Rombongan tiba di Bandara Hang Nadim, Batim, pada pukul 08.45 WIB, Minggu (2/2/2020).
Baca juga: Kru Batik Air Sempat Kaget karena Harus Ikut Masa Observasi 14 Hari di Natuna
Mereka kemudian bergegas menuju Natuna untuk menjalani observasi selama 14 hari. Para rombongan kemudian dapat kembali ke masing-masing daerahnya pada Sabtu (15/2/2020). Kepulangan mereka pun disambur suka cita Destyo dan 17 awak lainnya.
Misi ketiga
Destyo menuturkan, misi kemanusiaan tersebut merupakan kali ketiga diembannya.
Sebelumnya, ia juga pernah menjalankan misi ketika Timor Leste resmi berpisah dengan Indonesia pada 1999 dan peristiwa kerusuhan Ambon pada periode 1999-2001.
"(Misi ke Wuhan) ini yang paling spesial, sih. Karena ini masuk ke area episentrum, lock down yang sangat berbahaya, ini yang menurut saya pengalaman yang paling berkesan," kata dia.
Ia menambahkan, apabila kembali diamanahkan mengemban misi kemanusiaan, ia secara tegas siap kembali bergegas.
"Siap," tegas dia dengan penuh percaya diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.