Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Strategi Kandidat Calon Ketum Jadi PAN 1...

Kompas.com - 09/02/2020, 13:13 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Siapa pun yang nanti akan memimpin PAN, memiliki tugas yang berat untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai ini.

Pada Pemilu 2019 lalu, perolehan kursi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat turun empat kursi, yaitu hanya mendapatkan 44 kursi.

Ketua DPP PAN Noviantika Nasution menyebutkan, salah satu faktor penurunan suara itu adalah aspek manajerial DPP.

Oleh karena itu, diperlukan sosok yang tepat agar roda partai bergerak lebih baik guna mengembalikan suara partai.

"Kalau DPP melakukan proses tata kelola yang baik, tentu ke bawahnya akan baik juga," ucap Noviantika seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Pendaftaran Caketum PAN Dibuka 8 Februari, Ini 4 Kandidatnya

Jika dilihat dari kandidat yang telah mendaftar, ketiganya merupakan kandidat senior di partai itu. Berikut paparan para pesaing Zulkifli Hasan dalam Kongres V PAN:

1. Asman Abnur

Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi ini menjadi orang pertama yang mendaftar sebagai bakal calon ketua umum.

Didampingi Wakil Ketua Umum yang sekaligus Wali Kota Bogor, Bima Arya, Asman Abnur tiba di Sekretariat DPP PAN pada pukul 10.30 WIB.

Sebelum resmi mengumumkan diri, ia mengaku, telah sowan ke sejumlah politisi senior PAN, antara lain Amien Rais, Sutrisno Bachir, dan Hatta Rajasa.

"Kami sudah konsolidasi semua, termasuk ke pendiri partai. Termasuk Pak Amien, Pak Hatta Pak Sutrisno Bachir dan tokoh-tokoh PAN yang saya temui mendungkung untuk semua kandidat," kata Asman.

Baca juga: Asman Abnur Yakin Pemilihan Caketum PAN Tak Lewat Aklamasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com