Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Mabes Polri, Pimpinan KPK Juga Akan Sambangi BPK

Kompas.com - 06/01/2020, 18:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dijadwalkan akan menyambangi kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa (7/1/2020) besok setelah menyambangi Mabes Polri, Senin (6/1/2020) hari ini.

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, kunjungan ke BPK tersebut merupakan bagian dari safari pimpinan KPK untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi yang menjadi mitra KPK.

"Sama sebetulnya seperti hari ini ke Mabes ya. Jadi agendanya kita menjalin sinergitas, kita menjalin komunikasi, berkenalan, silaturahmi," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Senin sore.

Baca juga: PKS: Pimpinan KPK di Bawah Presiden Bertentangan dengan Prinsip Independen

Ali menuturkan, dalam kunjungan ke BPK besok, pimpinan KPK juga berencana memperbarui nota kerja sama antara KPK dan BPK, khususnya terkait penghitungan kerugian negara.

"Tentunya pembaharuan dari MoU itu terkait dengan bagaimana kerja sama penghitungan kerugian negara. Penghitungan kerugian negara yang kemudian BPK ini berperan penting di sana. Oleh karena itu MoU-nya akan diperbaiki besok," ujar Ali.

Ali melanjutkan, selain BPK, pimpinan KPK juga menjadwalkan kunjungan ke Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Diberitakan, pimpinan KPK bertemu dengan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis di Mabes Polri, Senin siang tadi.

Baca juga: Ketua KPK Temui Kapolri, Ini yang Dibahas

Usai pertemuan tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengapresiasi keberhasilan Polri menangkap dua tersangka kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan.

"Kami ingin sampaikan apresiasi secara langsung kepada jajaran kepolisian karena sekian lama sejak 2017, baru kemarin kapolri dan tim khususnya bisa mengungkap kasus penganiayaan terhadap anggota pegawai KPK atas nama Novel," kata Firli di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com