Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Pentingnya Kebudayaan sebagai Pondasi Karakter Bangsa

Kompas.com - 24/12/2019, 06:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Merujuk pada hal ini, kita dapat mencontoh negara Korea Selatan dan Jepang, yang meskipun telah menjadi negara modern dan secara perekonomian maju, negara-negara ini tetap mampu mempertahankan kebudayaan sebagai identitas mereka tanpa khawatir terdominasi dengan budaya asing.

Oleh karena itu, dalam konteks kontemporer saat ini inovasi terhadap pemajuan budaya perlu dilakukan untuk menegaskan identitas bangsa di mata dunia sebagai negara bangsa yang memiliki keragaman dan kekayaan budaya.

Selain itu, membangun karakter bangsa dapat dilakukan dengan cara mengkolaborasikan nilai-nilai luhur yang telah menjadi ciri khas kepribadian bangsa, seperti ramah dan santun, suka bergotong royong, penyayang, toleran, dan peduli terhadap sesama, dan suka menolong dengan karakter masyarakat modern yang memiliki sifat kerja keras, tekun, kreatif dan inovatif.

Yang harus dilakukan

Singkatnya, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh negeri ini untuk memajukan budaya dan membangun karakter bangsa.

Yang pertama adalah dari segi modal, selain memiliki keanekaragaman budaya, Indonesia mewarisi banyak nilai luhur nenek moyang yang dapat dijadikan rujukan untuk membentuk karakter bangsa yang berbudaya.

Kedua adalah kolaborasi, menjadikan kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja melainkan kerja sama berbagai kalangan.

Pemerintah, akademisi, lembaga pendidikan dan penelitian, serta tokoh budaya termasuk di dalamnya para raja dan sultan saling bekerja sama dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan nusantara serta menginternalisasi nilai-nilai luhur bangsa di masyarakat, khususnya generasi muda.

Seperti yang belum lama ini dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan audiensi dengan ratusan raja se-nusantara untuk mediskusikan pemajuan budaya nusantara, khususnya dalam membangun karakter bangsa sehingga kita memiliki manusia yang berbudi luhur, pekerja keras, inovatif dan kreatif.

Yang terakhir adalah dengan cara membangun komitmen dari semua pihak untuk menerapkan dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur bangsa untuk memajukan negeri ini tanpa harus terbawa oleh pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai budaya bangsa.

Kesimpulannya, diperlukan upaya, strategi, dan kerja sama yang solid dari berbagai pihak dalam melestarikan kebudayaan nusantara beserta nilai-nilai luhur yang dapat dirujuk untuk membangun karakter dan moral bangsa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan merupakan salah unsur sentral bagi suatu bangsa karena melalui kebudayaan, identitas dan jati diri suatu bangsa dapat terejawantahkan.

Tidak hanya itu saja, pelestarian dan pemajuan budaya dapat memberikan banyak dampak positif bagi suatu negara karena banyak negara yang telah mengangkat tradisi, narasi, dan unsur-unsur kebudayaan lainnya untuk memperkuat perekonomian mereka dengan cara mengembangkan industri pariwisata di sektor ini.

Secara potensial Indonesia memiliki modal tersebut, akan tetapi semua bergantung pada kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak untuk mengelola pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan Indonesia yang ke arah yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com