JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Golkar sekaligus anggota Panitia Pelaksana Munas, Adies Kadir, menyampaikan, calon ketua umum yang tersisa tengah melakukan lobi-lobi dengan tim sukses (timses) masing-masing menyusul mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Sekarang lagi proses lobi antara timses masing-masing apakah ingin lanjut apa ingin mundur," Adies di arena Munas, Selasa (3/12/2019).
Adies mengatakan, hasil kesepakatan calon ketua umum tersisa dan masing-masing timses tidak berdasarkan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun Jokowi dijadwalkan akan tiba di arena Munas pukul 19.30.
"Tidak ada kesepakatan resmi, 'Ayo kita harus (selesai lobi) sebelum presiden hadir sudah beres semua', tidak ada begitu dan ini mengalir," kata dia.
Adies mengatakan, dalam Munas terdapat berbagai pertimbangan yang harus dilewati, salah satunya proses lobi agar rapat paripurna tidak berjalan alot.
Baca juga: Jusuf Kalla Setuju Pemilihan Caketum Golkar Dilakukan Lewat Aklamasi
Jika rapat berjalan alot, kata dia, justru kemungkinan akan menimbulkan perpecahan.
Adies mengatakan, Golkar ingin memperlihatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan presiden bahwa Golkar bisa bermusyawarah mufakat dalam memilih calon tanpa harus ribut dan kembali pecah.
"Jadi kalau dibilang (kehadiran) presiden penting, ya bisa dibilang begitu, tergantung bagaimana interpretasi masing-masing," kata dia.
Pihaknya sejauh ini masih menunggu kepastian dari masing-masing calon ketua umum terkait nasib selanjutnya.
Jika pada akhirnya hasil lobi mengarah pada aklamasi, pihaknya akan melakukan perbaikan AD/ART.
"Kita ingin lebih memperbarui aturan-aturan yang ada di AD/ART. Kemudian tentunya ada rekomendasi menyatakan bagaimana strategi Golkar lima tahun ke depan, jangka panjangnya menghadapi Pilkada 2020 dan Pemilu 2024," kata dia.
Sebelumnya, mundurnya Bambang Soesatyo dilakukan menjelang Musyarawah Nasional atau Munas Partai Golkar yang berlangsung pada Selasa malam ini.
Baca juga: Bamsoet Disebut Mundur dari Caketum Golkar Karena Diminta Luhut
Kabar ini diungkap politisi Partai Golkar yang juga ketua tim pemenangan Bambang Soesatyo, Ahmadi Noor Supit.
Menurut dia, langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan partai berlambang beringin itu.
"Demi menjaga perpecahan di partai, mencegah perpecahan, maka dengan kesadaran penuh, dengan sangat terpaksa demi partai, saya katakan kemudian Mas Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari pencalonan," ucap Supit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.