JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar, Kamis (14/11/2019) di Jakarta, sudah terlihat jelas bahwa mayoritas suara DPD provinsi yang berjumlah 33 dari 34 dan 7 dari 10 ormas Hastakarya sudah memberikan dukungan penuh kepada Airlangga Hartarto.
Mayoritas suara itu mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar tersebut untuk maju dan kembali dipilih kembali sebagai Ketua Umum Golkar 2019-2024. Dalam keputusan Rapimnas lalu itu, Airlangga sendiri mempunyai ketegasan mengenai agenda Pilkada 2020.
"Pilkada adalah prioritas bagi kader Golkar, kepala DPD provinsi, kabupaten, kota yang berbasis survei elektabilitas lembaga yang telah di-endorse partai dan tanpa mahar," kata Airlangga.
Terkait jadwal Musda Golkar di daerah, Airlangga memutuskan akan digelar setelah pilkada atau Juni 2020. Hal ini juga menjadi salah satu rekomendasi untuk dibahas dalam Munas 2019. Selain itu, juga ada penekanan untuk Munas Golkar tetap mengutamakan musyawarah dan mufakat.
"Musyawarah mufakat ini harus berasaskan Pancasila dan merupakan bagian dari demokrasi yang mengacu pada AD dan ART Partai Golkar," ujar Airlangga.
Menurut Ketua Umum Golkar itu, musyawarah mufakat perlu dikedepankan mengingat 33 dari 34 DPD 1 dan 7 dari 10 ormas Hastakarya secara khusus telah memintanya untuk kembali mencalonkan diri.
"Mereka sudah mengadakan rapat pleno yang melibatkan DPD 2 di masing-masing daerah, bahkan masing-masing ormas juga sudah mengadakan rapat pleno," ucap Airlangga.
Adapun DPD 1 dan ormas sudah telah tegas menyebutkan untuk mendukung dan memilih AH dalam Munas Golkar sehingga munas berpotensi besar untuk aklamasi.
Nurul Arifin, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, menyatakan bahwa dukungan tersebut sudah tepat mengingat ada pertimbangan terkait keberhasilan Airlangga membawa Golkar keluar dari prahara yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Selain itu, ada juga beberapa keberhasilan Airlangga, terutama di Pemilu Legislatif 2019," kata Nurul.
Keberhasilan Golkar di luar dugaan para pengamat politik dan lembaga survei.