Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Bambang Soesatyo Jadi Caketum Golkar dan Peringatan Tak Ingkar Janji

Kompas.com - 05/11/2019, 07:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo kembali diusung menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Dukungan menjadi caketum untuk Bambang diklaim banyak mengalir dari kader-kader partai di daerah.

Bambang diprediksi, akan maju pada kontestasi pemilihan caketum. Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, Bambang tak akan mundur dari bursa caketum Golkar. 

Padahal, Bambang pernah menyatakan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum tak lama setelah dilantikan sebagai Ketua MPR.

"Pak Bamsoet hanya menjalankan amanah dari DPD 1 dan dan DPD 2, amanat DPD 1 dan DPD 2 meminta pak Bamsoet maju (jadi Caketum). Enggak mungkin (mundur). Sebagai kader, itu mengingkari dan mengkhianati desakan dan keinginan serta amanat dari kader di tingkat bawah, apalagi kader di tingkat bawah itu sah terhadap masa depan partai," kata Nusron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Nusron mengatakan, tidak ada kesepakatan antara Bambang dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, sebelum mantan ketua DPR itu ditunjuk menjadi ketua MPR.

Baca juga: Sempat Beri Sinyal Mundur, Bamsoet Disebut Bakal Maju Lagi Jadi Calon Ketum Golkar

Bambang dan Airlangga, kata dia, hanya menyepakati jadwal Musyawarah Nasional (Munas) pada bulan Desember mendatang, bukan meminta Bambang mundur jadi caketum Golkar.

"Enggak. Enggak ada kalimat mundur, masak mundur-mundur bagian begitu, enggak ada," ucapnya.

Tak Ingkar Janji

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berpendapat, Bambang tidak akan maju jadi caketum Golkar. Ia mengaku belum mendengar langsung mantan ketua DPR itu akan maju di kontestasi pemilihan caketum.

Ace pun mengingatkan Bambang agar memegang teguh komitmen yang disepakati bersama Airlangga, sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua MPR secara aklamasi.

Menurut Ace, komitmen itu adalah Bambang menyatakan kembali mendukung Airlangga sebagai Ketum Golkar.

"Jadi tentu ya saya percaya Pak Bamsoet tidak akan menyalahi atau melanggar komitmen yang telah dibuat antara Pak Airlangga dengan Pak Bamsoet itu," kata Ace di di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Ketua DPP Golkar: Bambang Soesatyo Belum Menyatakan secara Langsung soal Caketum

Senada dengan Ace, Politisi Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan, Bambang pernah menyatakan akan kembali mendukung Airlangga menjadi ketum Partai Golkar pada periode berikutnya, sebelum ditunjuk jadi Ketua MPR.

Menurut Doli, pengusulan nama Bambang disinyalir bentuk dari kesepakatan politik dengan Airlangga.

"Yang saya tahu dan saya kira kita melihat semua di televisi dan media, Pak Bamsoet (Bambang Soesatyo) menyatakan akan mendukung Pak Airlangga pada musyawarah nasional 2019," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Kata Bambang

Sementara Bambang mengatakan, akan mempertimbangkan maju jadi caketum, setelah menerima undangan rapat pleno.

"Saya akan bersikap, saya akan mempertimbangkan dan akan menjawab kalau sudah ada kepastian munasnya kapan, plenonya kapan. Sampai saat ini kami semua belum menerima undangan pleno, apalagi jadwal munas," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Kendati demikian, Bambang mengakui ada banyak dukungan dari kader-kader Partai Golkar, namun ia belum memberikan sikap resmi terkait maju atau tidak di pemilihan caketum.

Di samping itu, Bambang membantah ada perjanjian antara dirinya dan Airlangga. Bambang mengatakan, ia dan Menko Perekonomian itu hanya bersepakat untuk menyejukkan suasana menjelang pelantikan presiden.

"Kan saya cooling down sampai pelantikan presiden selesai. Apakah nanti saya maju atau tidak, ya tunggu jadwal Munas-nya," ucap dia. 

Baca juga: Bambang Soesatyo: Saya Akan Pertimbangkan Maju Caketum Golkar

Rekonsiliasi dengan Airlangga, kata Bambang, harus dipahami sebagai cara untuk merangkul pendukungnya agar tetap menjadi bagian dari Partai Golkar. Namun, hal tersebut tidak terwujud.

"Faktanya, tidak ada satu pun dari para pendukung saya yang dirangkul untuk berpartisipasi dalam membangun partai di tugas-tugas yang ada di partai. Tidak ada yang mengisi pimpinan alat kelengkapan dewan, maupun komisi-komisi yang mereka inginkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Bambang meyakini pemilihan caketum Partai Golkar tidak akan secara aklamasi meskipun dirinya tak maju.

"Kalaupun saya tidak maju, saya yakin dan saya percaya yang lain akan maju karena dalam tradisi Golkar itu tidak ada yang aklamasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com