Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kapolri Baru...

Kompas.com - 28/10/2019, 11:47 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Joko Widodo.

Jokowi mengenalkan dan melantik menteri-menteri di kabinet Indonesia maju periode 2019-2027 pada Rabu (23/10/2019).

"Bapak Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri," ujar Jokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Sehari sebelumnya, pada Selasa (22/10/2019), Tito telah mengundurkan diri dari keanggotaan Polri. Hal itu diungkapkan Ketua DPR Puan Maharani.

Baca juga: Idham Aziz Calon Tunggal Kapolri, Pimpinan DPR: Belum Ada Penolakan

Pernyataan pengunduran diri tersebut diserahkan ke DPR bersamaan dengan surat Presiden Jokowi terkait permintaan pemberhentian Tito sebagai Kapolri.

"Kapolri (Tito) menyatakan beliau mengundurkan diri sebagai anggota Polri dan sebagai Kapolri," ujar Puan setelah memimpin rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

DPR pun menyetujui surat Jokowi terkait pemberhentian Tito sebagai Kapolri.

Dalam surat yang dikirim ke DPR tersebut, Presiden Jokowi beralasan Tito akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lain.

Pengganti Tito...

Seusai pelantikan, Tito mengungkapkan bahwa Komjen Idham Aziz akan menggantikannya sebagai Kapolri.

Hal itu ditegaskan oleh Jokowi yang mengatakan bahwa nama Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri sudah diserahkan ke DPR.

"Sudah diajukan ke DPR, Pak Idham Azis," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2019).

"Hanya satu calon," kata dia.

Baca juga: Idham Azis Jadi Calon Kapolri, Bagaimana Rekam Jejaknya?

Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, Idham harus terlebih dulu melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Untuk sementara, Komjen Ari Dono yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Polri menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kapolri.

Fit and proper test 

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra menuturkan bahwa fit and proper test untuk Idham dilaksanakan pekan ini.

"Insya Allah setelah peresmian alat kelangkapan dewan ini, minggu depan (pekan ini) itu juga akan dilaksanakan fit and proper test," kata Asep.

Fit and proper test akan dilakukan setelah dibentuknya Komisi III DPR rencananya diresmikan pekan ini. 

Setelah itu, barulah Komjen Idham Aziz dapat dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri.

"Berdasarkan mekanisme yang ada di DPR, baru minggu depan (minggu ini) alat kelengkapan dewan akan diresmikan," kata Asep.

Siapa Idham?

Jenderal bintang tiga yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 1963 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.

Saat ini, Idham menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Ia mulai menjabat sebagai Kabareskrim sejak Januari 2019.

Seperti Tito, Idham juga dikenal berpengalaman di bidang reserse dan antiteror. Diketahui, ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri pada 2010.

Idham diketahui sudah sering kali bekerja sama dengan Tito, salah satunya ketika mereka melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Baca juga: Waketum Gerindra: Idham Aziz Kompeten, Memenuhi Syarat Jadi Kapolri

Dengan pengalaman di bidang terorisme, gaya kepemimpinannya diprediksi tak lepas dari pendekatan Densus 88.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, dalam memimpin institusi Polri nantinya, Idham cenderung menggunakan pendekatan ala Densus 88 yang lebih condong ke arah penindakan dibanding pencegahan.

"Pak Idham ini juga mempunyai background dari Densus 88. Bayangan saya ke depan ini, style kepemimpinan Polri juga masih menggunakan Densus 88 yang lebih menekankan pada penindakan daripada pencegahan," kata Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Mengenai fit and proper test dan keraguan terhadapnya, Idham hanya minta didoakan. "Minta doanya," kata dia, Minggu (27/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com