Salin Artikel

Menanti Kapolri Baru...

Jokowi mengenalkan dan melantik menteri-menteri di kabinet Indonesia maju periode 2019-2027 pada Rabu (23/10/2019).

"Bapak Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri," ujar Jokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Sehari sebelumnya, pada Selasa (22/10/2019), Tito telah mengundurkan diri dari keanggotaan Polri. Hal itu diungkapkan Ketua DPR Puan Maharani.

Pernyataan pengunduran diri tersebut diserahkan ke DPR bersamaan dengan surat Presiden Jokowi terkait permintaan pemberhentian Tito sebagai Kapolri.

"Kapolri (Tito) menyatakan beliau mengundurkan diri sebagai anggota Polri dan sebagai Kapolri," ujar Puan setelah memimpin rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

DPR pun menyetujui surat Jokowi terkait pemberhentian Tito sebagai Kapolri.

Dalam surat yang dikirim ke DPR tersebut, Presiden Jokowi beralasan Tito akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lain.

Pengganti Tito...

Seusai pelantikan, Tito mengungkapkan bahwa Komjen Idham Aziz akan menggantikannya sebagai Kapolri.

Hal itu ditegaskan oleh Jokowi yang mengatakan bahwa nama Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri sudah diserahkan ke DPR.

"Sudah diajukan ke DPR, Pak Idham Azis," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2019).

"Hanya satu calon," kata dia.

Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, Idham harus terlebih dulu melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Untuk sementara, Komjen Ari Dono yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Polri menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kapolri.

Fit and proper test 

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra menuturkan bahwa fit and proper test untuk Idham dilaksanakan pekan ini.

"Insya Allah setelah peresmian alat kelangkapan dewan ini, minggu depan (pekan ini) itu juga akan dilaksanakan fit and proper test," kata Asep.

Fit and proper test akan dilakukan setelah dibentuknya Komisi III DPR rencananya diresmikan pekan ini. 

Setelah itu, barulah Komjen Idham Aziz dapat dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri.

"Berdasarkan mekanisme yang ada di DPR, baru minggu depan (minggu ini) alat kelengkapan dewan akan diresmikan," kata Asep.

Siapa Idham?

Jenderal bintang tiga yang lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 1963 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.

Saat ini, Idham menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Ia mulai menjabat sebagai Kabareskrim sejak Januari 2019.

Seperti Tito, Idham juga dikenal berpengalaman di bidang reserse dan antiteror. Diketahui, ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri pada 2010.

Idham diketahui sudah sering kali bekerja sama dengan Tito, salah satunya ketika mereka melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Dengan pengalaman di bidang terorisme, gaya kepemimpinannya diprediksi tak lepas dari pendekatan Densus 88.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, dalam memimpin institusi Polri nantinya, Idham cenderung menggunakan pendekatan ala Densus 88 yang lebih condong ke arah penindakan dibanding pencegahan.

"Pak Idham ini juga mempunyai background dari Densus 88. Bayangan saya ke depan ini, style kepemimpinan Polri juga masih menggunakan Densus 88 yang lebih menekankan pada penindakan daripada pencegahan," kata Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Mengenai fit and proper test dan keraguan terhadapnya, Idham hanya minta didoakan. "Minta doanya," kata dia, Minggu (27/10/2019).

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/28/11473751/menanti-kapolri-baru

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke