Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Jangan Lelah Melawan Korupsi

Kompas.com - 26/10/2019, 07:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo berpesan kepada masyarakat Indonesia agar tidak berhenti melawan korupsi meski KPK dianggap melemah usai berlakunya UU KPK hasil revisi.

"Jangan lelah melawan korupsi, itu yang utama, jangan lelah. Nah kita juga masih berharap, walaupun harapan itu tipis," kata Agus di Sukabumi, Jumat (25/10/2019).

Agus mengakui bahwa peluang diterimanya judicial review UU KPK di Mahkamah Konstitusi terbilang tipis.

Alasannya, kata Agus, ada anggapan bahwa proses penyusunan UU KPK tersebut tidak melanggar konstitusi.

"Enggak akan sukses, ada yang bilang begitu, kan. Karena enggak melanggar konstitusi loh itu yang kemarin-kemarin itu, kemungkinan bisa enggak sukses," ujar dia.

Baca juga: Setelah Tak Pimpin KPK, ke Mana Agus Rahardjo dan Laode M Syarif?

Kendati demikian, Agus masih berharap agar Pemerintah dan DPR memikirkan kembali UU KPK hasil revisi untuk direvisi kembali.

"Tolong dipikirkan lagi kalau kita menginginkan semangat antikorupsi, semangat untuk capai rangking tinggi dalam CPI (indeks persepsi korupsi) karena itu menjadi ukurannya banyak orang," kata Agus Rahardjo.

"Itu kemudian tolong dipikirkan lagi supaya kemudian menemukan jalan keluar bagaimana membawa perjuangan untuk hilangkan korupsi di negara kita," ujar dia.

Ia pun masih menyimpan harapan bahwa KPK masih bertaji walau UU KPK yang sudah berlaku dinilai melemahkan KPK. Misalnya dengan mengurangi operasi tangkap tangan tetapi fokus mendalami kasus-kasus besar.

"Bisa saja lho, jadi mungkin, mungkin lho ya, OTT-nya dikurangi tapi betul-begul mendalami kasus-kasus yang besar yang itu pasi butuh waktu," kata Agus.

Seperti diketahui UU KPK hasil revisi kini telah berlaku dan diundangkan. Adapun upaya judicial review terhadap UU tersebut sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com