Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jusuf Kalla Terima Cenderamata dari Kompas Berisi Artikel yang Berkesan

Kompas.com - 22/10/2019, 05:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyambangi kantor redaksi Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Dalam kunjungannya, Kalla ditemani oleh Chief Executive Officer (CEO) Grup Kompas Gramedia (KG) Lilik Oetama, Direktur National News KG Media Budiman Tanuredjo, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.

Sedangkan, Wapres Jusuf Kalla didampingi mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin.

Kedatangan Jusuf Kalla langsung disambut eriah moleh sejumlah karyawan dan wartawan yang bekerja di Menara Kompas.

Baca juga: Jusuf Kalla: Presiden Ada Keppres, Menteri Ada Kepmen, Wapres Tidak Ada Kepwapres

Direktur National News KG Media Budiman Tanuredjo menyerahkan sebuah cenderamata kepada Jusuf Kalla berupa artikel yang pernah dimuat dalam Harian Kompas, 8 Agustus 2007.

Artikel itu berjudul "Bicara Kemiskinan dengan Jas Hitam". Artikel ditulis Wisnu Nugroho yang saat itu bertugas sebagai wartawan di Istana Kepresidenan.

Artikel kategori feature ini mengisahkan Wapres Jusuf Kalla yang saat itu mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima peraih Nobel Perdamaian 2006 Muhammad Yunus untuk kuliah umum.

Kuliah umum di Istana Negara itu menghadirkan Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian 2006 ini. Yunus berbagai pengetahuan dan pengalaman mengelola dana mikro untuk mengatasi kemiskinan di Banglades.

Jusuf Kalla saat menerima cenderamata berisi artikel itu langsung mengungkap kisah di balik layar yang membuatnya terkesan dan ingin mendapat kenang-kenangan artikel itu.

Baca juga: Ucapan Terima Kasih Jokowi-Maruf kepada Jusuf Kalla

Saat itu, menurut Kalla, dia seharusnya mengenakan jas hitam seperti Presiden SBY. Akan tetapi, Kalla memilih melepas jas karena mendampingi Yunus yang memang dikenal sederhana.

"Protokol bilang ke saya, 'Pak, Pak SBY pakai jas hitam'. 'Ah biar saja. Saya tidak pakai jas karena mendampingi Yunus (peraih Nobel Perdamaian)'," kata Kalla.

Muhammad Yunus datang dalam rangka menyampaikan kuliah umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com