JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyambangi kantor redaksi Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Dalam kunjungannya, Kalla ditemani oleh Chief Executive Officer (CEO) Grup Kompas Gramedia (KG) Lilik Oetama, Direktur National News KG Media Budiman Tanuredjo, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho.
Sedangkan, Wapres Jusuf Kalla didampingi mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin.
Kedatangan Jusuf Kalla langsung disambut eriah moleh sejumlah karyawan dan wartawan yang bekerja di Menara Kompas.
Baca juga: Jusuf Kalla: Presiden Ada Keppres, Menteri Ada Kepmen, Wapres Tidak Ada Kepwapres
Direktur National News KG Media Budiman Tanuredjo menyerahkan sebuah cenderamata kepada Jusuf Kalla berupa artikel yang pernah dimuat dalam Harian Kompas, 8 Agustus 2007.
Artikel itu berjudul "Bicara Kemiskinan dengan Jas Hitam". Artikel ditulis Wisnu Nugroho yang saat itu bertugas sebagai wartawan di Istana Kepresidenan.
Artikel kategori feature ini mengisahkan Wapres Jusuf Kalla yang saat itu mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima peraih Nobel Perdamaian 2006 Muhammad Yunus untuk kuliah umum.
Kuliah umum di Istana Negara itu menghadirkan Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian 2006 ini. Yunus berbagai pengetahuan dan pengalaman mengelola dana mikro untuk mengatasi kemiskinan di Banglades.
Jusuf Kalla saat menerima cenderamata berisi artikel itu langsung mengungkap kisah di balik layar yang membuatnya terkesan dan ingin mendapat kenang-kenangan artikel itu.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih Jokowi-Maruf kepada Jusuf Kalla
Saat itu, menurut Kalla, dia seharusnya mengenakan jas hitam seperti Presiden SBY. Akan tetapi, Kalla memilih melepas jas karena mendampingi Yunus yang memang dikenal sederhana.
"Protokol bilang ke saya, 'Pak, Pak SBY pakai jas hitam'. 'Ah biar saja. Saya tidak pakai jas karena mendampingi Yunus (peraih Nobel Perdamaian)'," kata Kalla.
Muhammad Yunus datang dalam rangka menyampaikan kuliah umum.
Saat itu, Kalla hanya mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan tidak dimasukkan.
Kalla pernah mengatakan, hal itu dilakukan untuk penghematan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan bersamaan naiknya harga minyak mentah dunia.
Ketika itu, kebiasaan pejabat di negara tropis seperti Indonesia memakai setelan jas hitam terasa agak tidak sesuai.
Baca juga: Campur Aduk Perasaan Kalla Ketika Bertukar Kursi dengan Maruf Amin...
Alasan yang kerap dikemukakan mengenai kebiasaan atau mengenakan jas hitam adalah menghormati tamu.
Akan tetapi, Kalla menyatakan, sedikit bisa dipertanyakan, apakah hormat kita tidak penuh hanya karena soal pakaian yang sejatinya merepotkan.
Usai menerima cenderamata dari Kompas, Kalla berkeliling kantor redaksi dan menyapa para karyawan. Hingga akhirnya pamit ditemani oleh Chief Executive Officer (CEO) Grup Kompas Gramedia (KG) Lilik Oetama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.