Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana: Banyak Laki-laki yang Mengadu Jadi Korban Istri

Kompas.com - 07/10/2019, 19:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise bercerita tentang banyaknya laki-laki yang mengadu ke Kementerian PPPA lantaran merasa menjadi korban perilaku tidak menyenangkan dari perempuan.

"Banyak laki-laki juga yang datang ke tempat kami melaporkan," kata Yohana di kawasan industri Bintan, Kepulauan Riau, Senin (7/10/2019).

"Mereka juga mengeluh bahwa katanya mereka juga korban daripada perempuan korban dari istri-istri," ucap dia. 

Baca juga: Menteri Yohana Resmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Bintan

Sejak tahun 2014 hingga sekarang, kata Yohana, hampir 1.500 laki-laki melapor ke pihaknya.

Kebanyakan, mereka mengeluh soal hak asuh anak. Mereka mengadu tentang sulitnya menemui anak mereka sendiri yang hak asuhnya jatuh pada sang ibu setelah perceraian.

"Kadang pisah (bercerai), istrinya mengambil anak-anaknya itu. Akhirnya hak asuh juga dari suami tidak ada. Bapak-bapak mengeluh," ujar Yohana.

"Karena memang undang-undang menyatakan hak asuh 0-17 tahun adalah di tangan ibu, di tangan istri," kata dia. 

Yohana lantas bercerita tentang angka kekerasan seksual pada laki-laki. Ia menyebut, satu dari tujuh anak laki-laki juga pernah mengalami kekerasan seksual.

Baca juga: Menteri Yohana: Satu dari Tiga Perempuan Indonesia Alami Kekerasan

Oleh karenanya, menurut Yohana, kekerasan seksual tidak hanya bisa terjadi pada perempuan, tetapi juga laki-laki. Tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi anak-anak pula.

"Jadi laki-laki, perempuan, sama-sama pernah mengalami kekerasan apakah itu kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan psikis, ataupun juga termasuk penelantaran kepada anak," ucap Yohana. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com