Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2019, 18:59 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko siap bertemu Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda.

Hal ini disampaikan Moeldoko sebagai jawaban atas permintaan DPRD se-Papua supaya pemerintah berdialog dengan tokoh yang bersebrangan.

Moeldoko berkomitmen mengajak Benny mencari solusi bersama untuk penanganan masalah di Papua.

"Sama Benny Wenda saya siap bertemu. Kita bicara, sama-sama mencari solusi. Kita juga tidak menginginkan sedikit pun ada korban," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Kerusuhan Jayapura, Satu Prajurit TNI Gugur hingga Dugaan Keterlibatan Benny Wenda

Benny Wenda merupakan salah satu tokoh Papua yang menyuarakan kemerdekaan yang kini tinggal di Oxford Inggris.

Foto Benny Wenda diambil dari situs miliknya, BennyWenda.orgBennyWenda.org Foto Benny Wenda diambil dari situs miliknya, BennyWenda.org
Aparat keamanan menuding Benny sebagai salah satu dalang kerusuhan di sejumlah kota di Papua, beberapa waktu belakangan.

Moeldoko menambahkan, apabila sudah bertemu dengan Benny Wenda dan tokoh separatis lainnya, ia akan bertanya soal keinginan mereka. Pemerintah siap berdialog dan membuka ruang mengakomodasi keinginan mereka, selain melepaskan diri dari NKRI.

"Maunya apa sih? Ayo kita bicara. Mau di mana? Ayo saya akan ikuti. Nanti barulah kita beri ruang," ujar dia.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas hingga Dugaan Keterlibatan Benny Wenda di Rusuh Jayapura

Meski demikian, mantan Panglima TNI itu belum mau mengungkapkan apakah dirinya sudah membuka komunikasi dengan Benny atau belum.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Ferdinando Solossa meminta pemerintah membuka ruang dialog dengan tokoh ULMWP dan KNPB.

"Kami minta pemerintah membuka dialog antara pemerintah pusat dan tokoh Papua khususnya yang dipandang memiliki ideologi yang konfrontatif atau berseberangan seperti ULMWP dan KNPB," kata Ferdinando saat bertemu Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: Polisi Buru Aktivis KNPB yang Diduga Terkoneksi dengan Benny Wenda

Ferdinando menyarankan dialog antara pemerintah pusat dengan tokoh Papua itu melibatkan pihak ketiga yang independen, netral dan obyektif dalam menyelesaikan akar persoalan di Bumi Cendrawasih.

Menurut dia, usulan itu merupakan salah satu aspirasi yang diserap masyarakat.

Wiranto Menolak Bertemu

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (24/9/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (24/9/2019).
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sudah menegaskan, ia menolak bertemu secara formal dengan Benny Wenda dan tokoh separatis lainnya.

Menurut Wiranto, pertemuan formal justru akan mengakui ULMWP sebagai sebuah organisasi.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com