Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Habibie: BJ Habibie Meninggal Dunia Jam 18.05 WIB

Kompas.com - 11/09/2019, 18:27 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra Presiden ke-3 RI Bacharudin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi meninggalnya sang ayah.

"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.05 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Thareq mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Baca juga: BJ Habibie Meninggal Dunia di RSPAD

Ia sekaligus mengapresiasi tim dokter yang selama ini menangani sang ayah selama dalam perawatan.

Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto, tempat Habibie dirawat.

Kondisi Habibie memang sempat menurun belakangan ini. Perkembangan kondisi kesehatannya terus dipantau oleh 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan. Ada yang ahli jantung hingga otak.

Pada tahun 2018 lalu, kondisi Habibie juga menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.

Pada tahun yang sama, ia juga pernah dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.

 

Akibat kebocoran tersebut, terjadi penumpukan air di paru-parunya hingga 1.5 liter, sehingga Habibie kesulitan untuk bernafas.

Saat itu, tekanan darah nya juga meningkat sampai 180 ke atas.

Presiden Joko Widodo mengutus tim dokter kepresidenan ke Jerman guna memantau kesehatan Habibie.

Dua tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2016, Habibie juga sempat dirawat di rumah sakit RSPAD Gatot Subroto.

Saat ini, Habibie didiagnosa terkena infeksi bakteri yang berakibat suhu tubuh Habibie sempat mengalami demam selama beberapa hari.

Habibie sempat dikabarkan meninggal saat perawatan intensif kemarin.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto. 

Habibie berpulang sore ini.  

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo BJ Habibie

 

Kompas TV N250 Gatot Kaca merupakan pesawat pertama yang dibuat di Indonesia. Pada 1995, Habibie merancang dan memimpin proyek pesawat N250. Ia butuh waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal. N250 diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini jadi PT Dirgantara Indonesia. N250 adalah satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan fly by wire dengan jam terbang 900 jam. Pesawat ini dirancang tanpa alami dutch roll atau istilah untuk pesawat oleng. Teknologi pesawat dipersiapkan untuk 30 tahun ke depan. Kecepatan terbang Gatot Kaca ini maksimal 610 km per jam (330 mil per jam). Adapun kecepatan ekonomisnya 555 km per jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turboprop 50 penumpang. Sementara, untuk ketinggian operasi adalah 25.000 kaki (7.620 meter) dengan daya jelajah 1.480 km. IPTN yang didirikan pada 1976 telah membuat pesawat dan helikopter dengan lisensi dari perusahaan pesawat lainnya, yakni C-212 yang merupakan pesawat lisensi dari Casa Spanyol. #Habibie #PesawatHabibie #N250GatotKaca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com