Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Pernah Melobi Desmond, Saut Situmorang: Itu The Art of Negotiation

Kompas.com - 09/09/2019, 15:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengakui pernah bertemu dengan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa saat mengikuti proses pemilihan calon pimpinan KPK.

Saut mengatakan, pertemuan yang ia lakukan saat itu bertujuan menawarkan gagasan dan program yang akan ia laksanakan bila terpilih menjadi pimpinan KPK.

"Orang yang milih anggota komisi III ya lobinya ke anggota komisi III, ini program ane Bro Desmond, pilihlah ane. Agar yang mau mereka mau milih kita, ya nggak? Itu tidak dilarang UU KPK," kata Saut kepada wartawan, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Anggap Lobi Capim KPK Hal Biasa, Desmond Mengaku Pernah Dilobi Saut

Saut menyatakan, hal itu tidak dilarang oleh undang-undang selama tidak ada proses transaksional dalam upaya-upaya lobi tersebut.

Ia pun menganggap wajar bila ada calon pimpinan KPK yang bertemu anggota DPR untuk berkampanye dengan cara menawarkan program dan gagasan yang dibawa.

"Apalagi waktu itu kita kan belum dikenal, mahluk apa kita ini, itu namanya The Art of Negotiations," ujar Saut.

Baca juga: Kalla: Pada Akhirnya DPR yang Pilih Capim KPK, kalau Mau Lobi Ya Lobi DPR

Ia juga tak mempermasalahkan bila calon-calon pimpinan KPK yang sedang mengikuti proses seleksi di DPR untuk meniru jejaknya.

Namun, ia menegaskan bahwa transaksi dengan anggota DPR haram dilakukan.

"The Art of Negotiations itu perlu dipelajari, yang enggak boleh tuh kalau pidana. Kampanye selama enggak pakai-pakai transaksional itu baik, boleh, datanglah dengan konsep," kata Saut lagi.

Baca juga: Ini 14 Topik Makalah yang Diundi dalam Fit and Proper Test Capim KPK

Sebelumnya, Desmond menyebut Saut pernah melobinya saat proses seleksi capim KPK 2015 lalu.

Namun, Desmond memastikan lobi-lobi itu tidak menghasilkan kesepakatan dengan Saut.

"Saut (pimpinan KPK) lobi saya. Saya ajak makan, saya bayarin, tapi saya tidak mendealapa-apa dan dia juga enggak deal. Saya cuma bilang tegakkan hukum, tanya Saut," ucap Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin siang.

Kompas TV Apa tanggapan dari mantan komisioner KPK dan wadah pegawai KPK terkait 10 nama capim KPK yang sudah diserahkan ke presiden?.<br /> <br /> Dan apa yang akan dilakukan DPR untuk memastikan nama-nama yang nanti terpilih sebagai komisioner KPK memiliki integritas yang tinggi?<br /> <br /> Akan dibahas bersama wakil ketua KPK periode 2007-2011 M. Jasin serta anggota komisi III DPR dari fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.<br /> <br /> Dan melalui sambungan satelit, ketua wadah pegawai KPK Yudi Purnomo. #KPK #CapimKPK #SeleksiCapimKPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com